Tirayoh: Walikota Bukan Jabatan Rukun
Bitung– Pencalonan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) bukan sebuah kegiatan main-main belaka. Pencalonan pada Pilkada sebuah momentum yang akan sangat menentukan bagi masa depan Kota Bitung.
“Karena itu kami ingatkan berulang kali mereka yang akan mencalonkan diri pada Pilkada haruslah realistris mempertimbangkan aspek kelayakan, pengalaman, pendidikan, dukungan atau popularitas serta financial. Jadi kalau tidak memenuhi unsur-unsur ini, sebaioknya tahu diri. Sebab Walikota dan Wakil Walikota bukanlah jabatan di rukun-rukun,” tandas Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bitung, Richard ‘Ego’ Tirayoh, Selasa (26/5).
Pernyataan Tirayoh yang dikenal sebagai politisi senior dan juga mantan anggota DPRD Bitung ini, sebagai warning kepada semua pihak yang berkeinginan mencalonkan diri atau maju pada sebagai calon walikota dan wakil walikota pada Pilkada Kota Bitung tahun 2015. “Memang aturan atau perundang-undangan yang berlaku setiap warga Negara berhak untuk dicalonkan atau mencalonkan diri, tetapi momentum Pilkada bukanlah pesta demokrasi para petualang politik yang hanya sekedar mencari popularitas, apalagi bagi para pemula dengan alasan membanguan dan mensejahterakan rakyat. Sebab untuk membangun kota dan mengabdi kepada rakyat, tidak harus menjadi walikota atau wakil walikota. Masih banyak tempat dan peran untuk melakukan pengabdian itu,” ujar Ego sapaan akrab politisi gaek tersebut.
Amat lebih baik, harta kekayaaan yang dimiliki dipergunakan untuk keluarga atau untuk menolong orang kecil dan miskin, tanpa harus menjadi walikota. “Apalagi jika fgur-figur yang mau mencalonkan diri, ternyata masih bermasalah pada persoalan usahanya seperti tidak melaporkan kekayaannya secara jujur alias tidak membayar pajak. Ini justru akan menjadi ganjalan bahkan menjadi target aparat hokum,” pungkas Tirayoh.(05)