: Masyarakat Minsel Hidup Rukun dan Damai di Hari Raya Ketupat

AMURANG,Suarasulutnews.co.id-Isu yang berbau SARA yang sengaja diendus untuk merobek kebersamaan dan kedamaian di tanah air Indonesia belakangan ini, ternyata berbeda dengan suasana Hari Raya Ketupat Umat Muslim di Minsel. Demikian dikatakan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE melalui sambutannya yang dibacakan oleh Sekdakab Minsel Drs Danny Rindengan, MSi.

Menurut Tetty sapaan akrab Bupati Minsel, warga Minsel tidak akan terpengaruh dengan isu-isu yang ingin memecah-bela kehidupan masyarakat Minsel. Karena Slogan ‘Torang Samua Basudara’ telah mendarah-daging dalam kehidupan bermasyakat. Buktinya, warga Minsel  selalu hidup rukun dan damai disetiap acara keagamaan seperti halnya di Hari Raya Ketupat umat muslim yang diselenggarakan di beberapa Kecamatan. Contoh saja di Desa Sapa Raya Kecamatan Tenga.

Bahkan Paruntu mengaku, bahwa dirinya tahu jelas bahwa dalam kehidupan warga Minsel memiliki banyak perbedaan. Tetapi dirinya selalu berdoa agar masyarakat Minsel tetap aman dalam perbedaan, kata Paruntu seperti yang dikutip Rindengan. Calon terkuat  Bupati Minsel 2015-2020 ini mengakui suasana kebersamaan akan terpelihara dengan selalu saling memaafkan. Karena, budaya gotong-royong dan saling horrat-menghormati yang ditinggalkan oleh para leluhur telah menjadi rakyat Minsel selalu bergendengan tangan untuk menjaga dan memelihara suasana persatuan dan kesatuan terlebih  keamanan serta ketertiban dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu lanjut peraih peghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Tahun 2014 ini mengajak warga dan masyarakat Minsel untuk terus mantapkan kerjasama dan sama-sama bekerja demi kemajuan daerah yang kita citai bersama MINSEL berdikari Menuju Kabupaten hebat dan terdepan, pungkas istri tercinta Wakil Ketua  Komisi I Deprov Sulut Kristovorus Deky Palinggi, SE itu(jaan)

 

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.