Sejumlah Sekolah di Bitung Abaikan Keberadaan Ruang UKS

Tangkudung: Abaikan UKS dana  BOS tak akan dicairkan

BITUNG,Suarasulutnews.co.id– Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sejumlah sekolah di Bitung membutuhkan perhatian khusus karena keadaannya yang cukup memiriskan.  Padahal UKS itu sendiri dibiayai oleh dana Bantuan Operasion al Sekolah (BOS).

Kesan yang muncul dari pantauan sejumlah wartawan di sejumlah sekolah, keberadaan UKS yang dibiayai dana BOS nampaknya hanya formalitas saja.

Darai pantauan sejumlah wartawan dibeberapa sekolah yang tersebar di daratan Kota Bitung pada pekan lalu,  terlihat ruang UKS dalam kondisi amburadul tanpa dihuni petugas atau Dokter kecil.

Ini juga ternyata terjadi di sejumlah sekolah yang justru sering menoreh prestasi

Seperti di SMP Negeri  1 Bitung,  ruang UKS hanya dilengkapi 1 unit bad cover, obat-obatan tanpa dilengkapi peralatan seperti timbangan, tensimeter atau thermometer.

Kepala SMPN 1 Bitung Rextuti Ramoh melalui Sekretaris UKS Nurain Otoluwa menjelaskan, Dokter kecil belum dibentuk karena memasuki tahun ajaran baru.

Sedangkan di SMP Negeri  2 Bitung, meski mempunyai ruang UKS yang cukup representative dilengkapi 3 unit bad cover, obat-obatan lengkap,  tetapi agak jauh dari WC umum dan Dokter Kecil tidak dimaksimalkan sehingga kesehatan siswa tidak terkontrol.

Kepala SMPN 2 Bitung Jootje Tumiwa mengatakan, biasanya anak-anak terkena sakit pusing, sakit perut dan lebih banyak sakit maag pada pelajar putri.

“Kedepan saya akan memfokuskan kegiatan UKS sampai menggiatkan kembali Dokter Kecil, tahun 2013 lalu sekolah kami meraih juara I tingkat provinsi dan peringkat ke-9 Nasional saat lomba UKS di Sentul Bogor,” papar Tumiwa.

Sementara ruang UKS SMAN 2 Bitung yang dipimpin Kepsek Diana Baware saat dipantau terlihat seperti kapal pecah, kotor, ruang sempit dan tidak teratur.

“Kami rencana mau pindahkan ruang UKS tapi terbatas peralatan, kiranya Dinas Kesehatan bisa memperhatikan,” mohon Baware.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Ferdinand Tangkudung kepada wartawan Senin (14/9) menerangkan,  dalam dana BOS telah diatur bisa digunakan untuk kegiatan extrakurikuler termasuk kegiatan UKS dan Dokter kecil disemua sekolah Negeri dan Swasta.

“Selama ini semua laporan Kepala-kepala Sekolah menuangkan UKS berjalan lancar, saya tidak mau tandatangani pencairan dana BOS jika masih ada masalah,” terang Tangkudung.

Ia menegaskan ruang UKS dan Dokter Kecil wajib diadakan di setiap sekolah sebagai sarana kontrol kesehatan siswa maupun guru-guru.

“Jika ada siswa yang sakit kalau bisa ditangani di sekolah kenapa harus minta ijin sampai satu minggu dengan alasan sakit ringan,” tuturnya.

Kebiasaan-kebiasaan ini menurutnya tidak dihiraukan oleh guru-guru terutama Kepala Sekolah selaku penanggungjawab.

“Berikut saya akan mengecek bila UKS diabaikan dan tidak dimaksimalkan maka dana BOS di sekolah yang bersangkutan tidak akan dicairkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Tangkudung berharap Dinas Kesehatan Kota Bitung memperhatikan UKS di sekolah-sekolah dan juga melihat fungsi Dokter Kecil.(estefanus)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.