Mengganggu Pengguna Jalan,KPUD Bitung Jangan Sembarang Tempatkan APK

KPUKota Bitung dinilai mengabaikan kepentingan pengguna jalan umum dengan menempatkan baliho, spanduk atau alat peraga kampanye (APK) di sejumlah lokasi yang menjadi akases jalanan umum

KPUKota Bitung dinilai mengabaikan kepentingan pengguna jalan umum dengan menempatkan baliho, spanduk atau alat peraga kampanye (APK) di sejumlah lokasi yang menjadi akases jalanan umum

BITUNG,Suarasulutnews.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU)Kota Bitung dinilai mengabaikan kepentingan pengguna jalan umum dengan menempatkan baliho, spanduk atau alat peraga kampanye (APK) di sejumlah lokasi yang menjadi akases jalanan umum.

Seperti terpantau di jalan PT Deho Paceda Madidir dan depan gudang pupuk Girian, APL yang dipasang hampir memakan semua sisi jalan sehingga sering membuat kemacetan ketika sopir mikrolet menurunkan penumpang.

“Kami tidak bisa menepi lantaran terhalang kuda-kuda baliho memakan area parkir dan menghalangi para pejalan kaki,”kata Viktor sopir angkot jurusan Aertembaga Tangkoko.

Menurut Viktor,  lelaki asal Minsel ini menilai KPU  Bitung sembarang menempatkan APK tanpa melihat resiko pengguna jalan.

“ Rata-rata baliho dan spanduk rusak, semestinya langsung ditertibkan supaya tidak merusak pemandangan tata kota,” ujarnya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Bitung Julius Warouw, Jumat (30/10) menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan KPUD supaya cepat diganti semua APK yang rusak dan menata kembali posisi APK yang dianggap mengganggu pengguna jalan.

Sementara anggota Panwaslu Bitung Robby Kambey dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memberikan waktu selama seminggu bagi pergantian APK rusak bersama paslon nomor 7 RL-Mapan.

“Ada 23 titik harus diganti, kami pun menyarankan baliho yang mengganggu badan jalan raya dipindahkan supaya dapat  mengurai kemacetan,” kata Kambey sembari berharap masyarakat bisa mengajukan keberatan bila ada APK yang mengganggu kenyamanan lingkungan.(estefanus)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.