Remaja Masjid di Minsel Membangunkan Orang Bersahur Pergunakan Alat Musik Tradisional

Beginilah Cara Remaja Masjid di Minsel Membangunkan Orang Bersahur

Beginilah Cara Remaja Masjid di Minsel Membangunkan Orang Bersahur

Minsel- Bulan Suci Ramadhan adalah bulan di mana Umat Islam melaksanakan Puasa. Biasanya sebelum siang hari berpuasa pada dini hari mereka sudah bangun untuk makan Sahur. Namun Ada yang unik di bulan Puasa ini, yaitu cara membangunkan orang bersantap sahur.

Hal ini seperti yang dilakukan Remaja Masjid Desa Tanamon Utara, Kecamatan Sinong Sayang Minsel. Biasanya umat Islam yg bersahur di bangunkan di masjid masjid melalui pengeras Suara (mic), atau di Posko-posko Ramadhan, namun hal yang unik di Kabupaten Minsel ini,seperti yang di lakukan para Remaja dari Desa Tanamon ini.

Mereka melakukan cara yang unik membangunkan orang yg bersahur dengan cara melakukan Gendang sahur ,Rabu(15/6) dini hari. Alat musik yang mereka gunakan Gendang, gitar dan kecek-kecek,para Remaja ini tak tanggung tanggung datang jauh jauh dari Desa Tanamon ke Desa Sapa Timur, Kec Tenga, Minsel dengan tujuan silaturahmi sekaligus membangunkan Masyarakat yang muslim untuk bersahur.

“Kami datang ke Desa ini, dengan tujuan pertama bersilaturahmi dengan warga muslim di sini. Kemudian kami isi dengan melakukan gendang sahur, atau menyanyikan lagu bernuansa Islam (Qasidah) agar supaya masyarakat di sini terbangun untuk bersahur,” ujar Wandi Mokodompit ketua Remaja Masjid Tanamon.

Menurutnya juga bahwa kedatangan mereka sudah terlebih dahulu meminta izin kepada Pemerintah, Imam dan Ketua Remajanya di Desa tersebut.

“Ya sebelumnya kami telah meminta persetujuan atau izin terlebih dahulu kepada Pemerintah, Imam, dan Ketua Remaja Masjid di Desa yg ingin kami kunjungi.” Tambahnya Biasanya para Remaja ini melakukan aktivitas gendang Sahur dengan cara bernyanyikan musik yg mereka ciptakan sendiri.

Mereka berjalan dari Lorong ke lorong, Gang ke gang dan Rumah ke rumah., bahkan para Remaja di Desa Sapa tak lupa ambil bagian membantu mereka atau menjadi penunjuk jalan, lorong dan Tempat yg nantinya mereka datangi,ini sebagai bentuk kerja sama antar para Remaja ini. Baik sang tamu dan sebagai tuan Rumah,di samping itu juga aktivitas mereka ini di berih apresiasi oleh masyarakat, sehingga masyarakat juga tak tanggung-tanggung memberikan partisipasi suka rela berupa uang,sehingga dana yang mereka dapatkan tersebut di peruntukan untuk kegiatan mereka pada waktu Lebaran nanti.

“Kami sebagai masyarakat sangat senang dengan adanya kegiatan seperti, selain membantu kami terbangun untuk bersahur, kami juga senang melihat para Pemuda pemuda ini berkreasi dan berkreatif. Dari pada hanya melakukan hal yg tidak di inginkan masyarakat,mending membangunkan orang yg bersahut dengan cara seperti ini bernyanyi, dari pada teriak teriak.” Ujar Arafik Paputungan salah 1 warga Desa Sapa Timur.

Tradisi gendang Sahur sudah lama ada di Kabupaten Minsel ini., dan sudah menjadi tradisi setiap tahun di bulan Ramadhan, dan demikian Pula dengan para Remaja di Desa Sapa,mereka juga melakukan aktivitas serupa di Desa desa tetangga silih berganti,bukan saja hanya di Kabupaten Minsel. Bahkan mereka Sampai ke Kabupaten yg lain.

“Kami juga melakukan aktivitas yang sama, yaitu mendatangi Desa-desa yang ada umat Islam dan melakukan gendang sahur di Desa tersebut,baik di Kabupaten Minsel maupun di Kabupaten yang lain, tergantung hasil musyawarah para Remaja.Hal ini sebagai bentuk silaturahmi antar para Remaja-remaji Masjid dalam memperkuat tali ukhuwah Islamia,” ujar Riko Monoarfa wakil Ketua Remaja Masjid Desa Sapa.(irham)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.