Akibat Bendungan Ambruk,100 Ha Sawah Tidak Dikelolah Warga Desa Karowa

Tampak Sawah yang tidak di kelolah oleh petani Desa Karowa,akibat bendungan Ambruk

Tampak Sawah yang tidak di kelolah oleh petani Desa Karowa,akibat bendungan Ambruk

Amurang-Warga yang mendiami Desa Karowa,Kecamatan Tompaso Baru,ternyata tidak mengelolah 100 Ha sawah milik petani Desa Tersebut,karena bendungan yang ada di Desa Karowa ambruk akibat terjangan air sungai Ranoyapo,sehingga sawah tersebut hingga saat ini tidak dipergunakan warga.

Untuk merahi program swasembada beras,dan mencapai kedaulatan pangan,jua menjadikan Kabupaten Minaahsa Selatan,sebagai Daerah Sentra Produksi beras,maka warga Desa Karowa,mengharapkan kepada Pemerintah Daerah Minsel,dapat memperhatikan nasip warga yang ada di Desa Karowa,terkait ambruknya Bendungan,sehingga 100 Ha sawah tidak dapat di kelolah oleh warga .

“Usaha perbaikan kerusakan bendungan melalui swadaya masyarakat sudah pernah dilakukan,tetapi  sia-sia,malahan kerusakannya makin parah,”ucap Oyong Kesek, petani setempat yang ditemui di lokasi.

Senada juga dikatakan Mask Kosegeran,petani dari Desa tersebut,kepada media,mengatakan, dan berharap kepada Pemerintah untuk turun tangan memperbaiki kondisi bendungan yang rusak.

“Apa yang dialami para petani sudah disampaikan kepemerintah Daerah,namun sampai hari ini belum ada kejelasan. Karena kondisi sawah yang memang tak mungkin lagi dimanfaatkan untuk ditanami padi, demi untuk menyambung hidup keluarga saya bersama ratusan petani lainnya berkerja sebagai pemanjat kelapa, tukang bangunan, serta tukang ojek. Walaupun penghasilan yang kami dapat tak sama dengan ketika kami menggarap sawah,”ungkap Kosegeran,bersama para petani yang lain.

Kosegeran pun berharap, pemerintah Minahasa Selatan (Minsel) dapat segera merealisasikan keinginan warga Karowa.

“Kami tahu salah satu program Bupati Cristiany Eugenia Paruntu, SE dan Wakil Bupati Frangky Donni Wongkar, SH khan memperkuat sektor pertanian, termasuk di dalamnya swasembada beras menjadikan Minsel sebagai daerah lumbung beras. Karena itu kami berharap aspirasi warga Karowa bisa diperhatikan dengan mengalokasikan anggaran pembangunan bendungan Ranoyapo,b untuk mengembalikan potensi produksi beras yang hilang,” papar Kosegeran di akhir percakapan.(jaan)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.