Sangihe-Kelurahan Batulewehe Kecamatan Tahuna Timur menjadi pilot project perlindungan pekerja di Kabupaten Kepulauan Sangihe, sekaligus dipersipakan sebagai kelurahan sadar BPJS.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Drs Dokta Pangandaheng ketika menyampaikan
laporan pada rapat kerja sama operasional BPJS Ketenaga kerjaan dengan Pemkab Sangihe tentang program perlindungan sosial bagi non Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Pangandaheng, jumlah angkatan kerja produktif usia 15- 65 tahun di Kelurahan Batulewehe mencapai 73 persen dari total angkatan kerja adalah pekerja jasa kepelabuhanan, jadi cukup beralasan jika Batulewehe dijadikan kelurahan sadar BPJS.
Terkait dengan pilot project dimaksud, Pangandaheng berharap pada kegiatan Me’Daseng (Kunjungan kerja Bupati) di Kecamatan Tahuna Timur yang direncanakan pertengahan November 2018, dapat dilaksanakan peresmian Kelurahan sadar BPJS ketenaga kerjaan yakni Kelurahan Batulewehe.
”Dari sisi jumlah angkatan kerja produktif yang ada di kelurahan Batulewehe usia 15-65 tahun sebanyak 73 persen dari total agkatan kerja adalah pekerja pada sektor jasa kepelabuhanan,. Jadi
sangat diharapkan bertepatan dengan acara Me’Daseng nanti, Batulewehe dapat diresmikan sebagai kelurahan sadar BPJS,” ungkap mantan Kabag Organisasi Setda Sangihe ini.
Lanjut dijelaskan Pangadaheng, program kelurahan BPJS selain merupakan kebijakan di Provinsi Sulawesi Utara, juga sebagai program inovasi kepemimpinan daerah yaitu service power for Sangihe yang akan di ikut sertakan pada forum kompetisi peritrana award.
“Program kelurahan BPJS ini juga akan diikutkan pada kompetisi peritrana, yakni keberpihakan dan kepedulian pimpinan untuk melindungi pekerjanya dari aspek jaminan kecelakaan dankeselamatan kerja serta jaminan kematian,” pungkasnya. (elle)
