Warga Kawangkoan Bawah Heboh Dengan Penemuan Mayat Terapung di Pantai.

Amurang – Kelurahan Kawangkoan Bawah Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), dihebohkan dengan penemuan seorang anak yang sudah tak bernyawa lagi sedang terapung di pantai Kawangkoan Bawah, Senin 5/11 sekira Pukul 04.00 Wita.

Korban yang diketahui bernama Efrain Weol umur 4 tahun ini, pertama kali dilihat  oleh Siswa Pelayaran Amurang yang hendak melewati pada tempat kejadian  perkara (TKP), melihat Korban yang dalam keadaan terapung, kemudian langsung memberitahukan kepada lelaki Ance Sawotong.

Menurut Bapak Ance Sawotong, Umur 53 Tahun warga Kelurahan Kawangkoan Bawah menerangkan. bahwa, pada saat ia berada di pinggir pantai hendak melihat perahu, tiba-tiba diberitahukan oleh siswa pelayaran yang tidak dikenalinya. bahwa, ada orang/anak yang tenggelam.

Mendengar hal tersebut, Bapak Ance langsung berlari dan mengangkat Korban, selanjutnya melaporkan kepada masyarakat dan pemerintah setempat serta pihak kepolisian, dan langsung membawah korban ke Rumah Sakit Kalooran Amurang.

Namun sangat disayangkan, nyawa Efraim tak bisa tertolong lagi setelah pihak rumah sakit melalui dr. Yoan Manopo menyatakan bahwa, Anak tersebut telah meninggal dunia lebih dahulu sebelum tiba di rumah sakit.

Orang tua dari keluarga korban Bapak Enjel Weol dan Ibu Meiva Mondow, saat ini belum bisa dimintai keterangan, akibat masih tidak percaya atas peristiwa yang dialami oleh anak mereka.

Kapolres Minsel AKBP Winardi F.X Prabowo, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, setelah kami mendapat informasi adanya temuan mayat anak jenis kelamin laki laki yang terapung di pantai Kelurahan Kawangkoan Bawah langsung menerjunkan personilnya.

” Saat di bawah ke rumah sakit, pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan dengan mengeluarkan cairan yang berbusa, yang keluar dari mulut dan hidung. Namun, Pupil Korban sudah lebar menandakan korban meninggal sudah lebih dari 5 menit, dalam artian sebelum dilakukan tindakan di rumah sakit korban memang sudah meninggal, sedang Proses Kekakuan pada tubuh Korban belum ada, jadi proses kematian Korban belum lebih dari 3 jam, dikarenakan kulit Korban tepatnya pada bagian jari-jari belum keripit, dan Korban pada saat dibawah ke rumah sakit dalam keadaan basah dan berpasir. Namun, Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh Korban,” tutup Kapolres Prabowo. (Jaan)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.