Gaghana: Ada Pejabat Tak Dukung Program Dua Hari Tanpa Nasi.

Sangihe – Saat memberikan sambutan pada kegiatan pencanangan BBGRM, Bupati Jabes E Gaghana SE ME menyinggung berbagai capaian program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sangihe. Salah satu yang dinilai berhasil dalam program yakni Dinas Pertanian, yang mampu menekan harga tomat di pasar, melalui program hortikultura.

“Ada keberhasilan yang sudah diwujudkan oleh sejumlah instansi teknis khususnya di dinas pertanian, yang sudah berhasil mendorong hortikultura. Contohnya beberapa hari lalu harga tomat turun hingga Rp 4 ribu perkilo, saya sangat mengapresiasi keberhasilan ini,” ujar dia.

Menurutnya, keberhasilan ini dikarenakan adanya sinergitas yang terjalin baik. Hingga mampu mengurangi impor sejumlah komoditi dari luar daerah.

“Peran pemerintah dalam mendorong Hortikultura ini bukan hanya sebatas menanam, tetapi ketika sudah memanen juga menjadi tanggungjawab kita dalam pemasarannya. Nah ini sinergitas dari kita semua bagaimana mendorong kegiatan-kegiatan ini boleh berdampak baik dan mempunyai nilai ekonomi yang sangat baik di masyarakat kabupaten sangihe,” terang Gaghana.

Namun, Gaghana sangat kecewa terkait dengan program dua hari tanpa nasi yang dinilai tidak mendapat dukungan penuh dari sejumlah pejabat yang ada di Pemkab Sangihe. Dirinya mengakui, program yang sudah berjalan dua tahun ini belum maksimal.

“Saya harus akui program dua hari tanpa makan nasi ini masih terseok-seok. Jangan kita sosialiasai ke masyarakat, tapi pejabatnya tidak melakukan, saya sudah mendapat laporan, banyak pejabat yang tidak menjalankan program ini,” sebut dia.

Lanjut dia, bahkan di acara Me’daseng banyak pejabat yang sembunyi-sembunyi mencari nasi di rumah warga, ini menurutnya sudah jauh dari apa yang dicanangkan Pemerintah.

“Kita sudah canangkan tanpa makan nasi di hari jumat, tapi ketika medaseng pejabat-pejabat sembunyi cari nasi dirumah warga saat medaseng. Ini koreksi yang harus kita perbaiki bersama. Stop melakukan itu, lebih baik tidak datang ke Medaseng daripada buat malu. Karena kita mendorong masyarakat untuk tidak makan nasi, tapi nyatanya kita yang mencari nasi di masyarakat, ini yang harus saya stretching supaya tidak menjadi boomerang dalam program yang kita lakukan,” sembur Gaghana. (Andika)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.