Pemutusan Meteran Listrik Bak “Cowboy”, Kinerja PLN Manado Kembali Disorot

AMURANG –  Kinerja PT PLN UP3 Manado kembali disorot. Hal ini akibat pemutusan meteran sejumlah pelanggan dilakukan ibarat tindakan koboi yang secara beringas tidak menghargai pelanggan.

Bahkan, ditengah pandemi Covid19 saat ini ulah oknum PLN di Wilayah Suluttenggo sungguh membuat pelanggan kecewa dan mengeluhkan kinerja perusahaan ber plat merah tersebut. “Apa sih yang jadi beban PLN sehingga mereka melakukan pemutusan sepihak kepada kami pelanggan. Sebenarnya mereka sebelum melakukan pemutusan mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu. Ini perusahaan Negara tapi seakan-akan kami pelanggan tidak dihargai,” ujar Rini warga Amurang.

Hal senada diungkapkan Yance Turangan warga Amurang Barat. Dirinya mengatakan, pihak PLN semena-mena melakukan pemutusan listrik pelanggan. “Pihak PLN tidak memberitahukan kepada kami. Memang sudah menunggak tapi saat pulang kebun, menyalakan lampu sudah tidak menyala. Ternyata meter listrik sudah dicabut dan dibawa,” ujar bapak yang berprofesi sebagai petani ini, Selasa (19/5/20).

Tak sampai disitu, dirinya menambahkan pihaknya telah mengunjungi kantor PLN Amurang tapi pihak PLN belum menindaklanjutinya. “Kami ke kantor PLN Amurang atas permintaan pihak mereka. Tapi saat tiba di kantor kami tidak dilayani, hanya duduk diluar dan katanya nanti mau dipasang beberapa hari kedepan,” pungkas Turangan kecewa.

Ternyata. Tindakan arogan pihak PLN bukan hanya terjadi di beberpa pelanggan. Di Wilayah Amurang, banyak masyarakat mengeluhkan hal ini.

Ketua Dewan Pembina Lembaga Pemantau Penyelenggara Trias Politika Noch Sambouw SH MH, menyayangkan hal ini terjadi. “Dimasa sekarang, pelanggan menunggak membayar itu wajar. Bisa di denda. Tapi ketika pihak PLN melakukan tindakan sembrono, itu perlu dipertanyakan. Apalagi ditengah wabah covid19 ini. Janganlah bertindak seperti koboi” ujar Sambouw.

Terpisah, ketua Harian DPP Pelopr Angkatan Muda Indonesia (PAMI-P), Maykel R. Tielung SE SH mengatakan. Tindakan demikian perlu ditinggalkan PLN. “Harusnya pihak PLN memberi kesan yang baik bagi masyarakat pelanggan. Ditengah Pandemi Covid19 saat ini PLN harus lebih santun dan beretika. Kirimkan surat terlebih dahulu. Bukan seenaknya mencabut meteran listrik bagi pelanggan menunggak. Ini tidak manusiawi,” ujarnya.

Tielung menambahkan, jika hal demikian terjadi, revolusi mental belum berhasil di perusahaan plat merah tersebut. “itu tandanya terjadi krisis kepemimpinan di PLN Manado, pihak PLN harus secepatnya mengganti pejabat-pejabat yang tidak bisa mendidik bawahannya yang memiliki karakter semena-mena. Kalupun pihak PLN ada tupoksi, pelanggan juga ada payung hukum yang mengayomi,” papar pria yang berprofesi sebagai Advokat ini.

Sementara pihak PLN  ULP Amurang dan UP3 Manado saat berita ini di ekspos belum berhasil dimintai tanggapan. (Jaan)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.