Bupati Hadiri Perkawinan Massal Jemaat Kalemba Hiung

Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. H.R. Makagansa MSi menghadiri pelaksanaan perkawinan massal di jemaat GMIST Bethel Kalemba Kampung Hiung Kecamatan Manganitu.

Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. H.R. Makagansa MSi menghadiri pelaksanaan perkawinan massal di jemaat GMIST Bethel Kalemba Kampung Hiung Kecamatan Manganitu.

TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. H.R. Makagansa MSi, Rabu (11/11) menghadiri pelaksanaan perkawinan massal di jemaat GMIST Bethel Kalemba Kampung Hiung Kecamatan Manganitu.
Hajatan sakral yang menghadirkan 5 pasangan suami isteri (Pasutri) itu, diawali pemberkatan nikah oleh Pdt. F.P. Kawatu STh serta baptisan kudus dan ibadah peneguhan. Kegiatan tersebut merupakan
kerjasama Tim Penggerak PKK Kabupaten Sangihe bersama Dinas Kependudukan Catatan Sipil yang terkemas dalam program Kelompok Kerja (Poksa) 1 TP PKK.
Bupati ketika membawakan sambutannya, memberikan apresiasi kepada TP PKK yang telah memfasilitasi kegiatan sekaligus membantun dan meringankan tugas pemkab setempat.
”Kegiatan serupa kiranya akan terus diprogramkan agar eksistensi organisasi semakin dirasakan masyarakat,”ungkap Bupati.
Dikesempatan itu Bupati juga turut memberikan wejangan serta nasihat kepada 5 pasutri, tertama bagi pria yang sudah resmi menikah untuk bertanggung jawab serta menjadi teladan dalam rumah tangga.
”Pasti ada tantangan dalam rumah tangga, dan pesan saya jangan sampai ada kekerasan dalam rumah tangga ketika terjadi beda pendapat dalam keluarga,”kata Bupati.
Sementara ketua TP PKK, Dr. Wisje Makagansa-Rompis MSi dalam giliran menyampaikan sambutan, mengaku bangga hajatan dihadiri kalangan pejabat, mulai dari Bupati, Ketua DPRD Benhur Takasihaeng sampai sejumlah pimpinan SKPD.
Kegiatan kawin massal kata Wisje, dilaksanakan setiap tahun lewat dan kali ini sudah yang keempat kalinya sesuai dengan yang terprogram pada Pokja 1 TP PKK.
”Kegiatan kawin massal ini juga untuk mengantisipasi jangan sampai ada anak yang tak memiliki akte kelahiran karena orang tuanya belum kawin, apalagi saat ini anak sekolah diharuskan memilii
akte kelahiran,”ujar Wisje. yang juga menambahkan, persiapan kegiatan telah dilakukan hampir setahun namun baru terlaksana pada bulan nopember karena terkendala pada persoalan kesiapan adiministrasi
pasutri yang akan menikah.(fb)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.