TAHUNA,Suarasulutnews.co.id- Penyakit lama antrian panjang di dua SPBU di kota Tahuna kembali terjadi hampir dua pekan ini. Dan terkait antrian yang panjangnya mencapai seratus meter lebih tersebut, warga pun mempertanyakan kinerja instansi teknis, menyusul informasi dari pihak
Pertamina untuk stok bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman.
Warga menilai adanya prilaku pembiaran oleh pemkab setempat, karena selain antrian yang tekesan sulit ditanggulangi, pengawasan dikedua SPBU juga sudah tidak lagi diperketat. ”Sepertinya ada pembiaran hingga antrian panjang kembali terjadi, padahal saat ini saja arus lalulintas
disekitar SPBU sudah teranggu, termasuk aktifitas kendaraan umum lainnya juga turut mandek hanya karena harus berlama-lama antri untuk mendapatkan BBM,”ungkap warga Soataloara II Tahuna, Siegfried Pagulimang yang juga meminta instansi teknis segera turun tangan
mengatasi antrian dimaksud.
Sementara itu Kasubag Perindag BUMD dan Pertambangan Energi Bagian Ekonomi Pemkab Sangihe, Dony Tamboto SE dikonfirmasi menjelaskan, penyebab antrian karena nosel mesin pengisian disalah satu SPBU mengalami kerusakkan, hingga pengisian BBM menjadi lambat.
Namun ia juga tak menepis kalau adanya praktek penimbunan lewat pengisian berulang-ulang oleh kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat turut menjadi pemicu terjadi antrian.
”Kebetulan nosel salah satu SPBU rusak, dan kemungkinan masih ada praktek isi ulang kendaraan roda dua maupun roda empat hingga kembali terjadi antrian panjang,”ungkapnya.
Meski antrian masih terjadi, ia menjamin untuk stok BBM saat ini maupun hingga akhir tahun dalam kondisi aman.”Jadi antrian bukan karena kekurangan stok kurang BBM,”ujarnya Tamboto yang juga menmbahkan, langkah selanjutnya untuk menyikapi antrian, senin pekan depan pemkab akan menggelar pertemuan guna mencari solusinya.(fb)
