Peningkatan Status Awu Dibawah Kendali BVMBG Bandung

Aktifitas gunung Awu Sangihe Langsung Dikendalikan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Bandung

Aktifitas Gunung Awu Sangihe Langsung Dikendalikan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Bandung

Tahuna,Suarasulutnews.co.id-Sejak statusnya dinaikkan menjadi siaga tiga, aktifitas gunung Awu Sangihe langsung dikendalikan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Bandung. Hal itu diungkapkan Kepala Sub bidang Evakuasi GAA, Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Bandung Agus Solihin kepada sejumlah wartawan baru-baru ini.

Dikatakan, BVMBG dalam meningkatkan status senantiasa melihat sejauh mana aktitivitas gunung api tersebut. Meski demikian dalam menyikapi status siaga harus diantisipasi jika ada letusan yang tiba- tiba. Dalam kondisi status siaga, warga perbatasan juga diminta tetap tenang dan tak tak perlu resah, tetap beraktifitas seperti biasanya.“

Dalam status siaga ini harus benar- benar dipersiapkan antisipasi jika memang terjadi letusan secara tiba- tiba, karena kita sulit memprediksinya entah pada status awas atau siaga. Namun kami minta warga tak perlu khawatir karena aktifitas Awu tetap dalam pantauan,”ungkap Solihin yang juga pihaknya belum bisa memastikan jangka waktu dari level siaga ke level awas, namun tetap akan melakukan pemantauan secara intensif untuk mengetahui perkembangan gunung itu.

Sementara itu kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sangihe, Ir Rentje Tamboto mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan bersama instansi terkait lainnya guna mencegah terjadinya bencana yang setiap saat bisa terjadi.

“Kami sudah membentuk tim relawan di kampung- kampung untuk terus siaga serta membentuk posko di masing- masing kampung. Guna mencari tahu sejauh mana aktifitas gunung api awu, kami juga melibatkan pihak Basarnas Propinsi dalam hal penyelamatan bila terjadi bencana letusan gunung ini,” ujar Tamboto.

Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati radius 4 kilo meter area gunung karena sangat beresiko. Selain beresiko, kegiatan masyarakat di area gunung awu sangat mengganggu pihak yang sedang memantau kondisi gunung tersebut.

”Aktivitas warga sangat berpengaruh terhadap frekwensi kegiatan tim pemantau, dan sebaiknya tak ada aktifitas warga di radius 4 kilometer demi keamanan dan kelancaran pemantauan,”pungkas Tamboto.(feleh)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.