Sangihe Kecipratan 119 Bantuan Rumah KAT

Sangihe – Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali kecipratan bantuan rumah. Jika sebelumnya bantuan ratusan rumah dari Pemerintah pusat lewat Dinas Perkim Sangihe, kali ini bantuan rumah Komunitas Adat Terpencil (KAT) ini digelontorkan oleh Kemensos RI lewat Dinas Sosial (Dinsos) Propinsi Sulut dan Dinsos Sangihe.

Dikatakan Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Sangihe Deice Sasue SE, bantuan rumah KAT ini ada sebanyak 119 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terbagi di tiga wilayah. Dan rencanannya akan dilaksanakan peletakan batu dasar secara langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe di Mendaku, Kecamatan Manganitu selatan, pada Sabtu (27/7/2019) akhir pekan ini.

“Ini merupakan program dari Kemensos RI, dan yang menjadi pelaksana yaitu Dinsos Propinsi, sedangkan Dinsos Kabupaten Sangihe hanya sebagai pendamping. Untuk jumlah penerima terbagi tiga wilayah, yakni Mendaku 16 KPM, Kampung Bebalang 36 KPM dan yang paling banyak adalah Bukide timur, kecamatan Nusa tabukan sebanyak 67 KPM,” terang Sasue, ketika dikonfirmasi Kamis (25/7/2019).

Disentil soal sasaran penerima bantuan, Sasue mengatakan bahwa warga penerima sudah melalui prosedur. Seperti pemetaan sosial, pengusulan ke tingkat propinsi dan Kemensos Ri. Bahkan dalam penentuan peneriman ini juga melibatkan pihak Perguruan Tinggi selaku tim ahli untuk studi kelayakan.

“Jadi kita harus turun dilapangan untuk menentukan penjajakan studi kelayakan terhadap daerah yang kita usulkan melaksanakan pemetaan sosial, kemudian setelah dilaksanakan studi kelayakan dilanjutkan dengan semiloka daerah. Dalam semiloka daerah itu diseminarkan hal-hal yang sudah di lakukan tim ahli untuk menjelaskan setiap tahapan-tahapan yang sudah dilakukan,” jelas dia.

Lanjut Sasue, setelah melakukan semiloka daerah dilanjutkan dengan semiloka tingkat nasional dengan melengkapi setiap dokumen-dokumen atau persyaratan yang sesuai dengan syarat yang diberikan Kemensos.

“Pastinya yang berhak menerima bantuan ini harus warga masyarakat yang ada dalam BDT, jadi dilihat secara langsung keberadaan masyarakat kemudian jumlah pendapatannya dalam sebulan kegiatan-kegiatan dalam keseharian itu seperti apa,” pungkas Sasue. (Andika)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.