Loka POM Sangihe Rapid Test Sejumlah Makanan di Pasar Towo

Sangihe – Untuk menjamin agar makanan benar-benar bersih dan tidak mengandung bahan berbahaya saat dikonsumsi warga, Loka POM Kabupaten Sangihe menggelar rapid test (tes cepat) terhadap sejumlah makanan yang dijual di Pasar Towo.

Kepala Loka POM Sangihe Oktavianus Mamondol SSi mengatakan, selain mengedukasi pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan makanan, pihaknya juga memastikan makanan yang dijual bebas dari bahan berbahaya.

“Kita juga turun melakukan pemeriksaan sarana-sarana distribusi pangan. Kita juga sudah mengambil sampel dan langsung menguji produk pangan yang dinilai rawan ditambahkan bahan berbahaya,” ujar Mamondol.

Ada sebanyak 30 sampel yang diambil secara acak, hal ini juga secara rutin dilaksanakan POM Sangihe. Tujuannya untuk mendeteksi jika ada bahan-bahan berbahaya yang tercampur dalam makanan.

“Ada 30 sampel diambil secara acak seperti tahu, mie basah dan kue basah, sudah diuji dengan hasil negatif, artinya tidak terindikasi adanya campuran bahan berbahaya,” tukas dia.

Menurut dia, uji sampel ini sering dilakukan untuk skrining awal, jika nantinya ada ditemukan makanan mengandung bahan berbahaya, selanjutnya akan dikirim ke laboratorium di Manado untuk dilakukan uji sampel secara lanjut.

“Di pengujian pangan itu kita menggunakan rapid test khusus uji sampel makanan berbahaya. Jadi kita preparasi sampelnya, kemudian campurkan dengan rapid test, kemudian kita lihat indikatornya kalau memang positif maka akan ada perubahan warna, kalau tidak ada bahan berbahaya warnanya tidak berubah,” jelas dia.

Dikatakanya, selain melakukan uji sampel pihaknya juga melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pengunjung pasar terkait pangan aman bebas dari bahan berbahaya. Hal ini juga penting agar masyarakat juga pintar dalam memilih dan membeli makanan.

“Hasilnya semua negatif tidak ditemukan bahan berbahaya pada sampel. Jadi ujinya ada empat parameter yaitu Formalin, Boraks, Methanyl yellow dan Rhodamind B. Nah, empat parameter itu yang selama ini kita kenal, sering ditambahkan ke bahan makanan,” sambung dia. (Andika)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.