Isu Virus Babi ASF Beredar, Dinas Pertanian dan Perdagangan Minahasa Adakan Observasi di Lapangan
Minahasa – Kurang lebih sebulan hingga saat ini, Isu yang meresahkan di kalangan peternak babi dan pedagang babi, terkait kematian dan perubahan warna pada ternak babi di beberapa tempat di Minahasa sempat membuat gundah-gulana para peternak dan pedagang daging babi.
Hal itu terjadi akibat beredarnya isu masuknya virus African Swine Fever atau di singkat ASF, Akibat keresahan tersebut banyak peternak yang berspekulasi membanting harga jual daging babi di bawah harga normal. Harga daging babi tadinya enam puluh ribuan, kini di turunkan sangat drastis. Ada yang menjual tiga puluhan ribu per kilo.
Semua itu dilakukan para peternak babi menjual harga daging di bawah standar karena menghindar dari kerugian yang semakin besar, meskipun dengan harga tiga puluhan ribu mereka sudah merugi besar.
Menyikapi permasalahan tersebut, instansi terkait, yakni Dinas Pertanian dan Dinas perdagangan Kabupaten Minahasa tak tinggal diam. Langkah bijak pun di lakukan dengan adakan observasi di lapangan.
Dari Dinas pertanian Kabupaten Minahasa, menurunkan tim kerjanya dalam satker bidang peternakan dan kesehatan oleh kepala bidang, Pauldy Aguw. langsung turun ke beberapa tempat peternakan babi dan melakukan pemantauan secara langsung serta mengambil sempel.
Sempel tersebut selanjutnya di kirim ke pemerintah provinsi Sulut melalui instansi terkait, untuk selanjutnya di lakukan pengecekan melalui laboratorium. dan tinggal kita tunggu hasilnya yang akan di rilis oleh pemerintah provinsi.
Terkait dengan harga pasaran daging babi yang turun drastis di beberapa pasar yang ada di Minahasa, kepala dinas perdagangan kabupaten Minahasa, Dano Warouw, melalui kepala bidang perdagangan, Bram, melakukan pemantauan di beberapa pasar besar. Antara Lain Pasar Tondano, pasar Langowan dan pasar Kawangkoan.
Adapun kehadiran mereka di pasar yakni mengamati secara langsung kondisi daging babi yang di jual. Pengamatan tersebut secara kasak mata di lakukan bersama oleh instansi terkait dinas pertanian bidang peternakan dan kesehatan.
Dari amatan tersebut, daging babi yang di pasarkan adalah daging babi yang sehat dan segar. Pauldy Aguw selaku Kabid peternakan dan kesehatan menjelaskan bahwa, kondisi daging yang baik dan segar yakni warna daging yang merah segar dan aroma yang baik tidak busuk, serta warna juga tidak pucat. Sehingga dapat di katakan daging tersebut layak untuk di konsumsi, ujarnya.
Kepala dinas perdagangan kabupaten Minahasa, Dano warouw, menyampaikan pesan, bahwa para pedagang dan peternak babi agar tetap tenang dan dapat mempertahankan harga pasaran daging babi secara normal.
Selain itu pastikan bahwa babi yang siap di jual dalam kondisi aman dan sehat. Dengan demikian stabilitas putaran ekonomi dalam usaha ternak dan dagang babi berjalan normal, pesannya.
( Farly Bujung )