MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengemukakan, disamping pertemuan yang sifatnya bilateral, dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan (Korsel) dan Rusia, 15-20 Mei, ada juga pertemuan-pertemuan bisnis dengan investor yang pada dasarnya sudah ada di Indonesia atau mau mengembangkan usaha atau baru akan memulai bisnis di Indonesia.
“Selain itu ada pertemuan one on one, satu per satu dengan investor yang mungkin dia sudah ada bisnisnya, seperti misalnya Lotte. Itu kan sudah ada, tapi kita tahunya Lotte lebih banyak pada supermarket gitu. Mereka mau masuk ke petrokimia karena Lotte itu ternyata adalah suatu grup bisnis yang luas sekali, property, perhotelan, petrokimia dan sebagainya,” ungkap Darmin kepada wartawan dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/5) siang.
Menko Perekonomian menambahkan, dalam pertemuan itu juga dibicarakan lebih lanjut kesepakatan kerja sama antara Posco dengan Krakatau Steel. “Ini adalah rencana untuk menghasilkan atau mengembangkan kapasitas dari produksi dimana akan ada join usaha, joint venture antara Krakatau Steel dengan Posco,” ujarnya.
Menurut Darmin, memang kita sangat membutuhkan produk-produk besi baja dalam waktu dekat ini, terkait dengan upaya pemerintah dalam membangun pembangkit listrik, yang juga perlu membangun transmisi sepanjang kita 3.000 km.
Berkaitan dengan kunjungan ke Rusia, Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan tentang kerja sama kawasan, Eurasia. Ia menyebutkan, Rusia menawarkan supaya ASEAN juga membangun kerja sama, meningkatkan kerja sama dengan Eurasia.
“Yang menarik, ternyata beberapa negara ASEAN juga sudah mulai. Singapura sudah menandatangani, Vietnam sudah menandatangani. Jadi ya kita tentu saja akan mempelajarinya dan kita tidak boleh juga ketinggalan kereta,” jelas Darmin.
Dari kunjungan ke Rusia, Menko perekonomian menyebutkan bahwa sangat terbuka sekali kesempatan untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di Rusia.
“Ya, jadi banyak peminat serius dan rasanya kita menganggap pertemuan-pertemuan kali ini tidak sekedar janji-janji, kelihatan betul mereka sudah memulai, misalnya seperti pariwisata itu. Dia sudah lihat tempatnya, sudah tahu dia dimana, dia hanya memerlukan ada blessings dari pemerintah,” pungkas Menko Perkonomian. (DNA/ES/setkab.go.id)