Kepala BPB Kabupaten Sangihe, Ir. Rence Tamboto
Tahuna-Sebagai rasa keterpanggilan terhadap nasib pengungsi korban bencana banjir dan longsor, pihak Pertamina Tahuna turut berpartisipasi memberikan bantuan kebutuhan pengungsi.
Namun yang disayangkan, bantuan tersebut memberi kesan Pertamina ingin action sendiri dilapangan dengan langsung mendistribusikan bantuan tanpa melalui koordinasi dengan pihak Posko Tanggap Darurat Pemkab Sangihe.
”Padahal kami sendiri menyaksikan bantuan Pertamina itu telah diserahkan secara simbolis dan diterima Ibu Bupati, namun tak berapa lama kemudian, bantuan perlahan langsung berkurang karena ternyata pihak Pertamina sudah menyalurkannya sendiri,”ungkap salah satu petugas Posko. Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, Ir. Rence Tamboto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (28/06) kemarin.
Ia bahkan mengakui tindakkan mendistribusikan sendiri bantuan itu oleh Pertamina, justru menimbulkan kerancuan, sebab bantuan yang seharusnya telah diserahkan ke Posko harus dicatat untuk kemudian disalurkan melalui posko induk agar tak terjadi salah sasaran serta tidak merata
dilapangan dan menimbulkan kecemburuan bagi pengungsi.
Bantuan Pertamina tersebut kata Tamboto, terpaksa diberi kode bintang sebagai tanda mengambang karena penyalurannya tak diketahui dilokasi mana saja disalurkan.
”Kami sendiri bingung meliihat bantuan yang telah diserahkan ke posko tiba-tiba langsung diangkat dan disalurkan sendiri. Jadi kami memberi konde bintang dalam catatan bantuan yang masuk ke posko.”ujar Tamboto, sembari menyarankan, jika ada pihak yang ingin memberikan bantuan bencana, langsung lewat posko demi pemerataan distribusi.
”Bisa juga kalau ada yang langsung memberikan ke pengungsi,tapi kalau bantuan yang masuk ke posko, penyalurannya harus teratur dan sesuai metode posko,”pungkasnya.
Sayangnya Kepala Pertamina, Yohanes Woy tak mengangkat ponselnya saat dikonfirmasi, begitupun sms yang terkirim juga tak dibalas sampai berita ini diturunkan.(feleh)
