Minsel- Belum lama ini warga Minsel masih berduka atas kasus gantung diri di Desa Buyungon,Kecamatan Amurang,Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).Kini giliran Desa Liningaan kecamatan Maesaan di hebohkan dengan kasus yang sama.Jhony Mamesah (59) di temukan tewas gantung diri,di rumah milik korban.
JM di duga melakukan tindakan nekad tersebut karena depresi atas penyakit yang ia derita.hal ini sesuai pernyataan adik kandungnya sendiri
“Awalnya saya dengan kakak saya sedang asik berbincang bincang di ruang tamu, almarhum sempat mengeluhkan tentang penyakit yang ia derita.Tak lama kemudian kakak saya pamit pergi ke kamarnya ingin istirahat tidur,saya pun keluar rumah pergi ke rumah tetangga, sebaliknya dari rumah tetangga, saya menemukan kakak saya dalam keadaan leher terikat tali nilon, saya langsung berteriak minta tolong.Namun sayangnya nyawanya tak bisa tertolong lagi,”ujar sang adik dengan isak tangis.
Korban sebelum meninggal sempat berkata kepada adiknya bahwa ia ingin makan yang banyak malam ini.
“Kakak saya pada waktu ruang tamu meminta makanan yang banyak, katanya, ia takuti kalau malam ini ia akan meninggal , namun perkataannya tak saya hiraukan,”tambah sang adik.
Media ini menghimpun di Kabupaten Minsel,kurang lebih dalam 1 bulan ini,kasus gantung diri sudah sampai 3 kali.
Pdt. Michael Frans S.TH pun angkat bicara. Menurutnya kasus seperti ini harus di perhatikan oleh warga Minsel khususnya, bahwa yang terpenting adalah bagaimana selalu mendekatkan diri Kepada Tuhan Allah yang kuasa.
“Setiap manusia, tak terkecuali siapapun, semua ada masalah. Namun sebaik-baiknya permasalahan, sebaiknya di selesaikan di dunia ini.Bagaimana kita menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan.Dekat kan diri kita, serahkan masalah ke padaNya. Yakinlah bahwa Tuhan mampu menyelesaikan segala sesuatu,” khotbah sang pendeta.(irham)