Tahuna-Program bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau terluar Kawio Kecamatan Marore oleh pemerintah memang dapat membantu warga setempat, hanya saja itu baru sebatas penerangannya saja, belum mampu mendongkorak perekonomian warga setempat.
Hal ini diakui Kapitalaung (Kepala kampung) Kawio, Batin Mamintade saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Tahuna akhir pekan lalu. Ia pun berharap untuk program bantuan listrik kedepan jangan lagi terpaku pada PLTS, karena PLTS di pulau Kawio sudah tak maksimal lagi, dan justru dibutuhkan fasilitas listrik yang lebih memadai, seperti jaringan listrik PLN.
”Memang PLTS dapat membantu warga, namun hanya sebatas penerangannya saja, yakni setiap rumah 4 mata lampu.”ungkapnya.
Ada beberapa alasan kata Mamintade mengapa Kawio sudah harus beralih ke listrik PLN, diantaranya adanya kebutuhan es batu yang terus meningkat seiring dengan profesi warga Kawio yang sebagian besar sebagai nelayan, karena ketika di Kawio sudah ada fasilitas listrik PLN, otomatis pula para nelayan tak akan khawatir lagi disaat menuai hasil tangkapan yang banyak. Dengan fasilitas PLTS kata dia, warga Kawio juga harus mengeluarkan biaya Rp 30 ribu per bulan sebagaimaa kesepakatan warga dan pemerintah, padahal disisi lain warga begitu berharap akan ada pemasukkan dari pemanfaatan listrik tersebut.
”Selama ini warga hanya bayar atau pengeluaran untuk PLTS, tak ada pemasukkan, misalnya dari hasil penjualan es ketika warga bisa memanfaatkan lemari es maupun frizer. Jadi untuk Kawio so harus listrik PLN, supaya juga nelayan sudah tak perlu lagi menunggu membeli es balok dari Tahuna ketika hendak melaut,”ujar Mamintade.(fb)