Amurang-Semua sekolah yang ada di kabupaten Minahasa Selatan(Minsel) hingga saat ini masih menggunakan absen manual,sehingga pihak Dinas Pendidikan mengharapkan kepada semua sekolah,baik tingkat SD,SMP,dan SMA/K akan memiliki absen elektronik atau finger print yang menjadi standar akurat kedisiplinan guru.
Demikian dikatakan kepala Dinas Pendidikan Olyvia Lumi,SSTP,Msi kepada media ini diruang kerjanya,untuk semua guru yang kedisiplinan dan kehadiran untuk mengajar bagi semua siswa
“Ya,hadirnya finger print tersebut ,sebagai upaya untuk mengoptimal kerja guru, masih banyak guru yang melaksanakan tugasnya kurang optimal, guru masih banyak ditemui yang izin dengan berbagai alasan,”kata Lumi dengan tegas.
Iapun mengatakan,hadirnya alat elektronik finger print sebagai juga kontrol terhadap semua guru,yang tidak melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi seorang guru.
“Agar kami dapat mengontrol guru tersebut melalui sidik jari elektronik atau finger print,”ujarnya.
Lumi pun mengharapkan dengan diberlakukan finger print ini akan memberikan kontribusi kepada meningkatnya pembelajaran di sekolah. Terutama untuk guru yang telah mengantongi sertifikat sertifikasi.
“Apalagi yang namanya guru yang sudah bersertifikat sertifikasi,itu sangat penting sebab Kehadiran guru secara rutin dan tepat waktu senantiasa memberikan dampak positif untuk mencapai pembelajaraan yang maksimal,”pungkas Lumi(arum)