Buntut Pelemparan Terhadap Bule Penyelam
Bitung-Oknum anggota Polair pelaku pelemparan batu terhadap bule penyelam (turis) baru-baru ini di perairan dekat Markas Polair kini diselediki oleh Dirpolair.
Kepada wartawan Dirpolair Polda Sulut di Tandurusa melalui Kasubdit Gakum AKBP Al Abdi Irianto, Rabu (21/9) mengatakan, peristiwa pelemparan batu terhadap turis penyelam tersebut akan diselidiki dari setiap anggota Polair. “Kami masih mencari keterangan tentang peristiwa ini,”katanya sembari mengatakan bila ditemukan maka oknum tersebut menurut Irianto akan dilakukan pembinaan.
“Pihak jasa penyelaman juga harus memberi informasi jelas supaya persoalan ini tidak berkepanjangan,” harap Irianto.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu salah seorang turis asal Perancis yang sedang melakukan penyelaman menikmati keindahan bawah laut Selat lembeh menjadi korban pelemparan batu yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polair.
Seorang Guy Anton yang menemani si bule kepada wartawan Selasa (20/9) mengaku bule tersebut kecewa atas tindakan dari oknumanggota Polair. .
Menurut Anton kejadian seperti ini membuat para turis takut dan sebagian membatalkan kunjungan ke Lembeh. Padahal ikan Mandarin Fish di Selat Lembeh hanya terdapat di perairan dekat Polair Tandurusa.
Seperti diktahui pula, saat ini Pemerintah Kota Bitung bersama masayarakat Kota Bitung sedang giat-giatnya mempromosikan Selat Lembeh sebagai destinasi wisata dan mengangkat tagline-nya Bitung Bahari Berseri (B3) dengan 5 Pesona yakni pesona bahari, pesona flora, pesona fauna, pesona industri, dan pesona religi/sejarah dan budaya.
“Kejadian pelemparan bantu terhadap turis penyelam di Selat Lembeh ini, sangat memprihatinkan dan bertolak belakang dengan program promosi wisata yang sedag gencar digaungkan oleh Pemkot Bitung. Apalagi pada tanggal 6 Oktober akan digelar Festival Pesona Selat Lembeh. Kami minta agar Kapolda dan Dirpolair menindak tegas anggota Polair yang nakal dan arogan tersebut,” tandas Wakil Sekretaris Forum Kota Sehat Bitung, Heski Goni.(estefanus)