Bolmong – Selaku Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga sebagai PLH Sangadi Desa Tapa’Aog kecamatan Lolayan, Hermanto Ongking Diminta Agar Netral kerena Jabatan Kepala Desa (Sangadi) yang merupakan pembina politik dalam desa.
Pasalnya, Hermanto diduga ikut berpolitik praktis karena secara terang-terangan memperlihatkan dukungannya kepada pasangab Yasty Soepredjo Mokoagow dengan menggelar pertemuan dirumah pribadinya, sehingga ia mendapat sorotan dan kritikan tajam dari tokoh masyarakat Tapa’Aog Lutmadi Tongkad yang juga mantan anggota Dewan Bolmong periode 2008-20014.
“ Dari pagi sampai sore, perangkat desa secara bergantian melalui pengeras suara di masjid mengundang masyarakat untuk sama-sama menunggu kedatangan bakal calon bupati. Ini sangat disayangkan, selaku sangadi dan pembina politik dalam desa seharusnya bersikap netral. Sudah pasti pilkada seperti ini suhu politik akan memanas diatara pendukung dua kubu, lantas bagaimana jika Sangadi tidak berada ditenga-tengah.” ucap Lutmadi Tongkad tokoh masyarakat TapaAog.
Menurut Lutmadi, Sikap PLH Sangadi Hermanto Ongking sangat disayangkan, dirinya (Sangadi red) berstastus PNS yang seharusnya bersikap sebagai radiator kepada masyarakat.
“ Saya mantan sangadi dan mantan anggota DPRD, jadi saya tahu bahwa secara pribadi sangadi punya hak politik sama dengan PNS, tapi secara UU Sangadi dan PNS dilarang berpolitik agar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pejabat dan pengambil keputusan dapat berlaku adil.” ujar Lutmadi
Lutmadi juga mengkritisi PLH Sangadi yang juga adalah PNS dikantor kecamatan Lolayan, yang telah memberikan rumahnya untuk dijadikan tempat bagi-bagi uang dari bakal calon bupati.
“ Lebih parahnya lagi, rumah sangadi dijadikan tempat untuk bagi-bagi uang dari bakal calon, Sungguh miris, Tim sukses yang berinisial IM dengan menggunakan pengeras suara memanggil satu persatu nama masyarakat yang hadir untuk maju menerimah amplop yang beisikan uang.” tutupnya
Lebih lanjut Lutmadi mengatakan, hal ini harus menjadi perhatian Pj Bupati, Camat, dan Panwas Bolmong untuk menghindari hal-hal yang tidak diiginkan.
“ Sudah pasti ketika seorang pimpinan berpolitik dan memberikan dukungan terhadap salah satu kandidat, maka dia sudah tidak akan berlaku adil lagi.” tutup mantan Anggota Dewan yang juga selaku tokoh masyarakat kecamatan lolayan.(sulhan)
