Bolmong – Hikmatnya kegiatan kampanye dialogis SBM-JITU yang sesuai jadwal kampanye oleh KPU di Desa Motabang, Kecamatan Lolak sekitar pukul 15:00 wita Saptu (10/12),berubah panas. Pasalnya, situasai tersebut dipicu oleh ulah sekelompok timsukses Yasti-Yanni (Y2) yang di duga dengan sengaja memobilisasi masa pendukungnya dan melakukan aktifitas keramaian di sekretariat pemenangan Y2 yang cukup dekat dengan titik kampanye pasangan normot urut 2 di Pilkada Bolmong tersebut.
Menurut keterangan warga sekitar,Kericuhan antara pendukung SBM-JITU dan Yasti-Yanny terpaksa tak bisa di hindarkan. Karena diduga di picu oleh salah satu oknum pendukung Y2 berinisial RA alias Mat yang memprovokasi masa pendukung SBM-JITU hingga terjadinya kontak fisik.
“Mereka segaja membuat kegiatan keramaian, dan salah satu pendukung Y2 mengeluarkan suara seolah menantang masa SBM-JITU yang melintasi sekretarit Y2 yang akhirnya RA pun akhirnya di hajar oleh masa yang hadir dalam kegiatan kampanye,” terang sejumlah saksimata.
Tak sampai disitu saja, setelah terjadi aksi adu jotos. Masa kedua kubu yang sama-sama sudah terpancing itu saling lempar.
Akibatnya, Kapolsek Lolak AKP Suarno yang berada di tengah kerumunan masa dengan maksud melerai kericuhan tersebut.Meski tak mengalami luka serius,namun, harus menahan sakit karena terkena lemparan bantu di bagian pungung.
Kericuan itu pun sempat terhenti beberapa waktu.Namun, saat kegiatan kampanye SBM-JITU usai, masa yang kian tak terkendali tersebut, kembali mencari oknumg yang di duga dibalik pengerakan Tim dan masa pendukung Y2 yakni Ko’ Teheng di rumahnya.
Karena tidak menemukan yang bersangkutan di rumahnya yang terletak di kompleks pasar lolak. Masapun meluapkan emosinya dengan merusak kediman warga Bolmong berdara tiong hoa tersebut.
Sementara itu,dalam pemberitaan sebelumnya,Ismail Dahap selaku tim Y2 megeluarkan stetmen kalau kericuhan yang berujung pada pengrusakan rumah tim Y2 yakni Ko’Tehen tersebut adalah tim SBM-JITU.
Hal itupun langsung mendapat bantahan dari Ketua Tim SBM-JITU Kadir Mangkat. Aksi masa tersebut di luar kendali dan sepengetahuan Tim Sukses nomor urut 2. Apa terlebih dengan kandidat.
“Gerakan masa tersebut di luar kendali kami, dan sangat tidak elok jika seorang konsultan tim pemenangan kemudian langsung melakukan tuduhan, apa lagi sudah menyebutkan nama kandidat,” singkatnya.(Sulhan)