Tahuna-Masih banyak pelanggaran berlalulintas yang terjaring pada Operasi Simpatik Polres Sangihe 2017. Banyaknya pelanggaran dapat terdeteksi melalui 100 lebih teguran sejak operasi dimulai tanggal 1 Maret lalu.
Hal ini dibenarkan Kanit Satlantas Polres Sangihe, Ipda I Gusti Ayu Utami dikonfirmasi sejumlah wartawan. Pelanggaran yang paling dominan selama Operasi Simpatik digelar, tak lain menyangkut penggunaan helm standar, lampu utama, tidak menggunakan sabuk pengaman serta kelengkapan surat kendaraan.
”Jadi ada 100 lebih teguran sejak Operasi Simpatik digelar, dan pelanggaran umumnya lampu utama, sabuk pengaman serta kelengkapan surat kendaraan dan tidak menggunakan helm,”ungkap Utami.
Diakuinya, Polres berupaya memaksimalkan agenda Operasi Simpatik dengan menurunkan 25 personil dibeberapa lokasi operasi yang ditentukan sewaktu-waktu dan lebih pada pendekatan kepada masyarakat.
Operasi Simpatik 2017 kata Polwan yang akrab disapa Ayu itu, juga untuk membangun opini dan kepercayaan masyarakat terhadap POLRI guna meningkatkan kesadaran serta kepatuhan hukum dalam berlalulintas.
Sementara itu Kapolres AKBP I Made Dewa Adyana SIK, SH,MH dalam arahannya saat gelar operasi beberapa waktu lalu, mengatakan sikap dan prilaku anggota Polisi sangat menentukkan pelaksanaan Operasi Simpatik. Karenanya mengoptimalkan kehadiran anggota khususnya yang berseragam ditengah masyarakat akan berpengaruh pada tujuan atau pencapaian operasi.
”Saya juga berharap anggota saat bertugas dapat menghindari hal yang menyinggung dan menyakiti masyarakat sebagai pengguna jalan, hingga penilaian negatif terhadap Polisi dapat dihindari,”ujar Kapolres.(eleh)