Tahuna-Sempat dua kali berturut-turut meraih piala Adipura untuk kategori kota kecil, kebersihan kota Tahuna kini mulai terancam menyusul menurunnya penanganan sampah di ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe tersebut. Bahkan dampak dari menurunnya aktifitas sampah, untuk tahun 2017 ini Kota Tahuna harus rela kehilangan piala Adipura yang sangat dibanggakan warga setempat.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. C.H. Hangau tak menepis adanya penurunan aktifitas kegiatan persampahan saat dikonfirmasi wartawan belum lama ini. Ada beberapa alasan mengapa terjadi penurunan aktifitas sampah kata pejabat yang sebelumnya mampu mendatangkan piala Adipura tersebut, yakni dikarenakan adanya keterbatasan jumlah armada pengangkut sampah yang setiap hari rutin beroperasi disejumlah tempat pembuangan sementara (TPS).
Seperti yang dicontohkannya, untuk saat ini saja khusus armada dum truk yang hanya berjumlah 5 unit, hanya 3 unit yang bisa beroperasi, itupun masih ada 1 unit yang masih tidak stabil, atau sering mogok ketika sedang beroperasi. Begitupun dengan sarana penunjang lainnya seperti motor sampah, dari jumlah yang ada sebanyak 8 unit, juga hanya 5 unit yang dapat beroperasi yang notabene sangat mempengaruhi percepatan dalam mengangkut sampah di TPS yang tersebar di wilayah kota Tahuna.
”Memang untuk kendaraan dum truk itu sudah tua hampir tiga puluh tahun, sehingga ada yang rusak dan sangat mempengaruhi percepatan pengangkutan sampah,”kata Hangau.
Selain menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan warga terkait adanya keterlambatan pengangkutan sampah, pihak BLH kata Hangau juga akan terus berupaya mengatasinya, salah satunya dengan mengusulkan penambahan armada melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (SKPD) tahun 2018.
”Untuk mengatasi minimnya armada, kami sudah mengusulkan agar kedepan fasilitas kebersihan di BLH ditambah,”ujarnya.(elleh)