Sitaro-Tindak kekerasan khususnya kepada anak-anak belakangan ini marak terjadi bahkan, hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat tak terkecuali pula pemerintah daerah, kabupaten Sitaro salah satunya. Bupati Sitaro Toni Supit SE MM menegaskan mengharamkan segala bentuk tindakan kekerasan terhadap anak.
“Kekerasan terhadap anak saat ini menjadi momok yang sangat menakutkan, untuk itu saya dengan tegas mengatakan stop kekerasan terhadap anak,” tegas Supit saat membuka kegiatan perringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017, Selasa (12/9) kemarin, bertempat di halaman kantor bupati.
Perayaan hari anak kali ini mengambil tema ‘Saya anak indonesia, saya gembira’ ini sangat antusias diikuti oleh seluruh anak siswa di tingkat Paud, TK, SD SMP dan SMA se pulau Siau bahkan Guru dan Orang tua siswa.
“Sesuai tema ini memang mengandung makna bahwa anak berhak gembira dan perlindungan anak harus dimulai dari lingkungan keluarga,” tukas dia.
Dalam sambutan bupati berharap orang tua mampu mewujudkan permintaan anak agar mereka gembira. Salah satunya tidak adanya kekerasan di dalam keluarga.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua dalam melindungi anak,” ucap Supit.
Dalam peringatan hari anak, Supit melaunching Gerakan Berlian (Bersama lindungi anak) sebagai bentuk atau komitmen yang tinggi dari pemerintah daerah agar anak bebas dari kekerasan yang ditandai dengan pemasangan pin berlian oleh anak-anak kepada bupati, Ketua TP-PKK Ny Evangelian Supit-Sasingen SE, Kepala SKPD, Forkopimda, Sekda, Anggota dewan, para asisten yang dilanjutkan dengan penandatanganan tolak kekerasan terhadap anak dengan 1000 tandatangan tolak kekerasan terhadap anak. (dika)