Jakarta – Saat ini jutaan atlet dari berbagai tingkatan sabuk berlatih di klub/dojang di seluruh Indonesia. Bahkan ribuan atlet setiap tahunnya berjibaku mengikuti berbagai pertandingan taekwondo yang digelar di seluruh pelosok tanah air. Rata-rata dari kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dilakukan secara serius dan profesional mengikuti standard kualitas pertandingan taekwondo. Termasuk kejuaran-kejuaraan dengan kategori kadet dan Prajunior. Bahkan sering kita lihat, teknik para atlet muda itu juga tidak kalah dengan kategori atlet yang berusia diatas mereka.
Dari gambaran sederhana seperti itu, Bukankah seharusnya cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade ini mampu menciptakan geliat atmosfir optimistis bagi prestasi taekwondo Indonesia di kancah dunia ? Mengapa keliatannya kita sulit menemukan atlet potensial yang siap terap dan siap pakai secara kompetitif bersaing di tingkat dunia ?
Pertanyaan diatas memang terlalu ringkas apabila dijawab dalam tulisan yang pendek ini. Tentu ada banyak faktor yang masyarakat taekwondo, baik dari praktisi maupun pengurus sudah sering membahasanya. Intinya, sudah banyak analisa dan masukan dari berbagai pihak. Sekaranglah saatnya semua masukan dan analisa tersebut diimplementasikan.
” Kita bersyukur, bahwa ditengah begitu ketatnya persaingan olahraga ini di dunia internasional, tim nasional taekwondo Indonesia tetap mampu mendulang prestasi di berbagai event Internasional tersebut. Berbagai prestasi itu, tentunya harus di syukuri dan diapresiasi. Utamanya terhadap kinerja para atlet dan pelatih yang telah berusaha optimal memberikan prestasi terbaik bagi bangsa dan negara” tutur Ramadhan Ulayo.
Melihat Hal tersebut Ketua Umum DPP PPMI yang merupakan Atlet Taekwondo pemengan Sabuk Hitam besertifikat DAN KUKIWON KOREA ini mencoba mencetak generasi Atlet dari usia dini guna menjadikan mereka sebagai Calon juara di dunia Taekwondo. Di saat waktu Libur selalu menyempatkan waktu untuk melatih Anak-Anak dari kalangan kurang mampu hingga Anak-Anak jalankan untuk dijadikan atlet berpresetasi, bagi dia ilmu yang bermanfaat adalah yang dapat diamalkan dan dibagikan Kepada yang membutuhkan.
Mencoba menggali lebih dalam Harapan dia tentang atlet Ternyata lelaki kelahiran Ambon ini mempunyai niat mulia untuk mendirikan sekolah bahkan Universitas gratis untuk Para Anak-Anak yang kurang mampu atau Anak-Anak jalanan untuk dijadikan atlet berpresetasi dibidang Olahraga dan berperstasi di dunia Akademik. Papar Ramdhan saat ditemui sedang melatih Anak-anak yang dilakukan secara sukarela. (MI/jaan)