Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sangihe Edwin Roring SE ME
Tahuna-Meski tergolong cukup lama tak digubris permasalahannya, dugaan kasus penyelewengan pengadaan kapal KM Tampungan Lawo akhirnya mulai tersentuh hukum. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Manado yang melakukan penelusuran di Sangihe.
Bahkan sejumlah pejabat penting, termasuk Sekda Edwin Roring SE,ME sempat diundang di kantor Kejaksaan Negeri Tahuna untuk memberikan penjelasan seputar permasalahan dimaksud. Sekda Edwin Roring sendiri membenarkan hal ini saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (08/10) kemarin.
Namun menurut Roring, kehadirannya di kantor Kejaksaan terkait dengan jabatannya sebagai Sekda yang merupakan pengguna anggaran, sedangkan untuk pertanggung jawaban kegiatan pengadaan kapal langsung dipercayakan kepada pimpinan instansi teknis pengadaan kapal yang juga sebagai kuasa pengguna anggaran.
”Benar, saya baru kembali dari kantor Kejaksaan untuk memberikan keterangan terkait pengadaan KM Tampungan Lawo,”kata Roring dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Hal senada juga diakui mantan Kepala Badan Perbatasan, Drs. Irklis Sombonaung selaku instansi teknis pengadaan KM Tampungan Lawo. Namun menurut penjelasan Sombonaung, pemanggilannya oleh pihak kejaksaan hanya terkait dirinya yang pernah menjabat Kepala Badan Perbatasan, sebab saat dilakukan pengadaan kapal, ia belum menjabat kepala badan.
”Jadi saya juga selaku mantan Kepala Badan Perbatasan turut dimntai keterangan, namun saat terjadi proyek KM Tampungan Lawo saya belum menjabat,”ujar Sombonaung.
Permasalahan KM Tampungan Lawo berbandrol Rp 11 miliyar lebih yang diadakan tahun 2014 silam, sebetulnya telah terangkat disejumlah media massa ketika kapal tersebut baru mulai beroperasi, yakni dugaan mesin kapal yang menggunakan mesin merek China, termasuk permasalahan managemen yang menyebabkan kapal tersebut sudah tidak lagi beroperasi hingga saat ini.(eleh)
