Tahuna-Pemkab Sangihe terus memaksimalkan program tidak makan nasi selama dua hari dalam sepekan. Hal ini dapat terlihat dari mulai diberlakukannya program tersebut disetiap hajatan pemkab setempat, termasuk ketika ada jamuan diacara pemerintahan yang digelar di pendopo rumah jabatan bupati.
Keseriusan memaksimalkan program dua hari tak makan nasi yang digantikan dengan makanan alernatif lokal, juga dapat terpantau dari seringnya Bupati Jabes Gaghana SE,ME dan Wabub Helmud Hontong SE malakukan himbauan serta menyentil ketika keduanya menyampaikan sambutan pada acara yang besifat kemasayarakatan maupun acara pemerintahan, bahkan jajaran pejabat dan Aparat Sipil Negara (ASN) turut diwajibkan melaksanakannya sekaligus memberi contoh kepada masyarakat umum.
Sementara itu manfaat dari tidak makan nasi digantikan dengan makanan lokal, seperti sagu dan umbi-umbian tersebut, tidak hanya meberi efek pada kesehatan dan perekonomian masyarakat, juga berimbas pada penghematan dana masyarakat Rp 6 miliyar per bulan untuk tidak membeli beras.
”Jadi ada pendekatan ekonomi dari tidak makan nasi selama dua hari, karena terjadi penghematan dana masyarakata sebesar Rp 6 miliyar per bulan untuk tidak membeli beras,”ungkap Bupati Jabes Gaghana SE,ME beberapa waktu lalu.
Selain berdampak pada pendekatan perekonomian dan kesehatan, Bupati juga memastikan jika proram tidak makan nasi dua hari berjalan dengan lancar dan berlaku diseluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, secara otomatis juga akan mampu menekan laju inflasi daerah.
”Program ini juga mampu menekan inflasi daerah, jadi saya berharap seluruh komponen di Sangihe sama-sama menunjang program tak makan nasi dua hari tersebut,”ujar Bupati.(eleh)