Kepala Seksie Administrasi dan Tata Tertib Modi Tuwone S.Sos.MH
Tahuna-Sedikitnya 159 narapidana menjadi penghuni Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) Kelas II Tahuna. Dari jumlah tersebut didominasi kasus percabulan, yakni sebanyak 95 orang disusul kasus pembunuhan dan pencurian. Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II Tahuna Alfonsus W Ardianto, melalui Kepala Seksie Administrasi dan Tata Tertib Modi Tuwone S.Sos.MH mengakuinya jumlah warga binaan Lapas kelas II Tahuna, Kabupaten Sangihe didominasi dengan kasus pencabulan.
Dikatakannya, saat ini jumlah warga binaan dari seluruh kasus, mencapai 159 orang, 141 orang diantaranya sudah berstatus Nara Pidana, sedangkan jumlah tahanan atau status titipan dari Kepolisian dan Kejaksaan sebanyak 18 orang.
“Dari seluruh jumlah penghuni Lapas kelas II Tahuna saat ini masih didiminasi kasus pencabulan, sebanyak 95 orang, disusul kasus pembunuhan sebanyak 18 orang, kasus pencurian 11 orang, kasus ilegal fishing 6 orang, kasus penganiayaan 6 orang, kasus UU Lantas 5 orang, kasus sajam 4 orang, korupsi 2 orang, togel 2 orang, penggelapan s1 orang dan Narkoba 1 orang,”ungkap Tuwone.
Dijelaskan, dari seluruh warga binaan, terdapat satu orang pasangan suami isteri yang terlibat dalam kasus pembunuhan, hanya saja, pasangan suami isteri dimaksud terlibat kasus pembunuhan di Bantaeng dan hukumannya di jalani di Lapas Kelas II A Bulukumba.
Dijelaskan pula, kondisi jumlah warga binaan di lapas kelas II Tahuna tidak sebanding dengan jumlah pegawai Lapas yang hanya memiliki 32 pegawai.
“Ini tidak sebanding karena jumlah pegawai hanya 32 orang, sedangkan warga binaan 158 penghuni dari sisi perbandingan sangat jauh yang diharapkan. Apalagi setiap hari hanya dua orang pegawai yang jaga satu di depan pintu masuk dan satu jaga di area atau dalam lapas,”ujarnya yang juga menambahkan, akibat dari over membuat kamar warga binaan dipadati dengan belasan orang bervariasi dari 11 orang per kamar sampai 9, 7 dan 5 orang.(eleh)
