Inilah yang dipertanyakan oleh warga Amurang mengenai tulisan IAM Amurang,ada baiknya diganti dengan KACE ANG Amurang
Amurang-Setelah Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan(Minsel),membuat salah satu terobosan untuk perkembangan pembangunan di Daerah ini dengan dibuatnya wisata di pesisir pantai Amurang,tepatnya di jalan Boulevard,membuat warga Amurang-Minsel sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian Pemkab kepada msyarakat.
Tetapi ada yang sangat tidak di setujui oleh warga Amurang,mengenai tulisan yang ada di tempat wisata tersebut,yakni IAM AMURANG.Kepada media keluhan tersebut datangnya dari warga Amurang sendiri.
“Kami sangat tidak setuju dengan IAM AMURANG yang diberikan Pemkab Minsel dalam objek wista pantai tersebut.IAM AMURUANG bukan logat orang Amurang,apakah memang itu disengaja atau tidak,”tanya warga Amurang Marthen Kansil dan Ferry Ottay kepada media ini saat mengunjungi wisata pantai tersebut.
Menurut keduanya,Pemkab harusnya melihat bagaimana cara berbicara atau logat yang setiap hari dikatakan oleh orang Amurang dengan akhir kata memakai ANG,bukan IAM.
“Menurut hemat kami,ada baiknya Pemkab Minsel dalam hal ini Dinas yang terkait untuk segerah mengganti nama tersebut,sehingga bisa dijadikan simbol tutur kata orang Amurang.Ingat kami bukan dari luar generi tetap asli orang Amurang,”tutur keduanya mengharapkan agar segerah diganti.
Beberapa Ibu-ibu bik Lansia maupun yang muda sangat setuju jika naam IAM Amurang di ganti dengan KACE ANG AMURANG,karena dari dulu hingga saat ini orang Amurang sudah terbiasa dengan memakai logat KACE ANG.
“Sangat tidak tepat, jika ingin berbicara jikalau tidak memakai ANG di belakang pembicaraan,karen itu sudah menjadi kebiasaan kami dalam pembicaraan dengan orang lain,”kata ibu-ibu,Lansia yang saat itu mengunjungi wisata pantai Boulevard tersebut.
Menurut warga yang lain,untuk perubahan menggantikan nama tersebut tidak sangat sulit,karena sudah ada Amurangnya disebelah kanan,jadi untuk sebelah kirinya memakai KACE ANG.
“Ya,kanankan sudah ada Amurang,jadi tinggal kirinya memakai Kace Ang,sedangkan ditengahnya pakai tulisan Minahasa Selatan,tetapi jangan terlalu tinggi,”kata mereka.(arum)
