Foto: Rumah Sakit Liung Paduli, yang saat ini belum difungsikan.
Sangihe – Setelah resmi dilantik menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit (RS) Liung Paduli, dr Handry Pasandaran akan fokus terhadap tiga hal yang dipandang perlu dilakukan agar rumah sakit yang baru diresmikan bulan Januari lalu ini, bisa difungsikan. Menurutnya, tiga hal tersebut yang pertama adalah kesiapan Sumber daya manusia (SDM) seperti dari segi kesehatan yang didalamnya termasuk dokter, bidan, perawat dan kualifikasi tenaga kesehatan lainnya. “Kemudian SDM non kesehatan yang akan mendukung pelayanan medis di RS apakah itu tenaga administrasi, cleaning service, sekuriti dan sebagainya yang akan menopang maksimalnya pelayanan rumah sakit kedepan, ini yang pertama,” jelas dia, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (23/2/2019).
Sedangkan untuk aspek penting yang kedua adalah kesiapan logistik, dimana menurutnya persiapan logistik ini harus sesuai kebutuhan dan melalui proses pengadaan barang dan jasa, sesuai ketentuan yang ada. “Bahan-bahan habis pakai itu seperti obat-obatan untuk pasien, makanan pasien dan bahan-bahan habis pakai lainnya, yang menunjang pelayanan baik itu diagnostik maupun pelayanan penunjang yang lain,” tukas dia.
Lanjut dia, untuk aspek yang paling penting lainnya adalah soal regulasi, dimana dirinya mengatakan untuk pengoperasian rumah sakit harus sesuai dengan aturan. “Yang ketiga kita akan mempersiapkan regulasi seperi draf Ranperda terkait tarif pelayanan yang ada di rumah sakit, Perbup tentang tata kelola dan berbagai regulasi lainnya yang akan menjadi payung hukum baik untuk manajemen rumah sakit atau tenaga kesehatan saat melaksanakan pelayanan di rumah sakit,” ucap Pasandaran.
Kendati demikian, Pasandaran menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan ketiga hal tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat. Dirinya akan terus melakukan koordinasi baik dengan Pemda maupun Dinas Kesehatan Sangihe untuk mempersiapkan hal-hal tersebut. “Mungkin untuk enam bulan pertama dari bulan Maret sampai September kita akan berupaya untuk pelayanan rawat jalan. Sebab saat ini dari sisi anggaran kita belum tahu alokasi anggarannya. Apa itu masih bergabung dengan Dinkes?, nanti kita berupaya setelah APBD perubahan tentu melalui kajian teknis dan koordinasi baik dengan Pimpinan daerah serta SKPD terkait untuk menata kembali kebutuhan-kebutuhan yang perlu dianggarkan di rumah sakit sesuai dengan kajian secara komprehensif,” pungkas dia. (Andika)