Angota DPRD Mitra Partai PDIP Artly Kountur.
MITRA – Pin emas yang terpampang pada sebelah kiri dada pakaian yang digunakan menandakan bahwa seseorang itu merupakan pejabat negara yang dipercayakan oleh negara untuk mengabdi membantu tugas-tugas kepemerintahan yang berada di Kabupaten/Kota yang berada di Indonesia khusunya di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Namun, penggunaan pin emas bagi anggota DPRD Kabupaten Mitra tuai penolakan oleh kedua calon pejabat yang berugas sebagai wakil rakyat dari partai NasDem pada periode lalu.
Sehingga penolakan penggunaan pin emas dari calon legislatif Partai NasDem, menuai tanggapan dari Anggota DPRD Mitra Artly Kountur. Dia mengatakan, terkait penolakan penggunaan pin emas terkesan lebay.
“Nah ini kan terkesan sok suci atau sok pahlawan. Karena kan dua legislator tersebut sebetulnya memiliki pin emas saat menjabat diperiode lalu. Jangan nanti saat ini terkesan membuat sensasi dengan mengatasnamkan peduli terhadap masyarakat,” kata Legislator PDIP ini.
Untuk itu, dia menantang kedua calon legislator tersebut untuk mengembalikan pin emas yang sempat didapat pada saat menjabat lalu. “Kalau gentel, saya tantang dua calon anggota dewan terhormat ini untuk kembalikan dong pin emas yang didapat periode lalu. Jangan hanya terkesan membuat sensasi dengan mengatasnamakan kepedulian terhadap masyarakat,” sambungnya
Kountur mengungkapkan meski hanya PAW tapi wajib mendapat pin emas karena itu merupakan kehormatan sebagai Anggota DPRD.
“Namun paling utama itu kerja untuk masyarakata. Nah bedanya saya tidak mau ekspos seperti kedua calon anggota DPRD terhormat ini,” ungkapnya sembari menertawakan sikap dua eks punggawa PDIP Mitra ini.
Adapun terkait masalah kemiskinan di Kabupaten Mitra sesuai data BPS yang disinggung dua legislator NasDem tersebut menurutnya sangat keliru. Apalagi dia meyakini dua oknum calon legislator tersebut tak memegang data akurat. “Ini kan data lama. Sementara kami secara kelembagaan sudah pernah membahas ini. Tapi sudah dijelaskan eksekutif, bahwa data kemiskinan sangat jauh berbeda dengan apa yang dipaparkan BPS lalu,” jelas Ketua PAC PDIP Belang ini.(JS)