Sangihe – Pemandangan menarik terjadi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sangihe. Pasalnya, ditengah padatnya aktivitas perkantoran, mendadak gempar setelah salah seorang warga berteriak dengan nada marah, serentak para Pegawai yang ditengah jam sibuk itu menjadi heboh. Kedatangan warga yang berprofesi sebagai tukang jahit ini diketahui bertujuan untuk menagih uang pakaian milik dari legislator yang dijahitnya sejak tahun 2019 lalu.
Sebelumnya, masalah antara tukang jahit dan lembaga wakil rakyat itu pun sempat heboh di media sosial setelah salah satu netizen dengan nama akun Rionaldo Nalanguwera memposting statusnya yang langsung diteruskan akun Valdy Ungke ke salah satu Group medsos, isi statusnya pun memohon agar pihak DPRD Sangihe segera melunasi pembayaran.
Menanggapi hal ini salah satu Anggota DPRD Sangihe dari partai Gerindra Max Pangimanen kepada wartawan membenarkan akan informasi tersebut dimana dikatakannya ada kendala beberapa hal teknis birokrasi yang harus dipenuhi Sekertariat DPRD guna pencairan biaya yang dimaksud.
“Jadi kendalanya sejak bulan Desember tahun lalu DPRD belum memiliki KPA dan PPATK, ini semua berproses dan yang bersangkutan juga mengetahui akan hal ini. Dan dalam waktu dekat ini dana tersebut sudah akan terealisasi sebab yang bersangkutan sudah dipanggil dan suda dibicarakan,” ungkapnya.
Diperoleh informasi juga dari staf DPRD yang meminta namanya tidak disimpan menyebutkan, bahwa yang bersangkutan sudah pernah meminta uang panjar dimana dua kali yang pertama Rp 10 juta dan yang kedua Rp 3 juta.
“Sekarang berkas pencairan pengadaan baju tersebut sudah masuk di bagian keuangan. Tinggal menunggu realisasinya melalui rekening yang bersangkutan,” ungkap salah satu staf. (Andika)