MITRA – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menggelar soft opening usai diresmikan Kantor Bupati Mitra yang baru, yang bertempat di sekitaran Kelurahan Lowu Satu, Kecamatan Ratahan, Senin (24/5-2021).
Usai diresmikan Kantor Bupati baru, Bupati James Sumendap, SH, mengatakan, jajaran Sekretariat Daerah akan menempati kantor bupati yang baru yang dihibahkan tanah oleh keluarga Jenderal (Purn) Johny Lumintang,” ungkap Bupati Mitra.
“Jadi kantor bupati resmi berpindah kedudukan, seiring dengan dilakukan pertukaran pemanfaatan kantor bupati lama menjadi kantor DPRD Mitra” ujarnya Sumendap.
Bupati juga menegaskan bahwa, hal ini dilakukan bukan karena keinginan dirinya semata, melainkan keinginan bersama, ketika mengusulkan program tukar pemanfaatan kantor bupati lama menjadi kantor DPRD Mitra dan Pemkab Mitra membuat kantor bupati baru, hal itu telah disetujui.
“Sebab itu menjadi catatan, kantor bupati yang ada saat ini bukan mimpi James Sumendap, tetapi mimpi kita bersama karena telah melalui proses keputusan APBD Kabupaten Mitra,” jelas Bupati JS.
Sesuai penetapan UU Otonomi Kabupaten Mitra definitif sebagai syarat utama menjadi kabupaten/kota dan oleh para inisiator telah mengusulkan lahan tersebut untuk dijadikan kantor bupati.
“Lahan tersebut menjadi syarat formal yang harus disampaikan kepada panitia Kemendagri dan diusulkan kepada DPRD. Di 13 tahun yang sudah berlalu, tidak sesuai peruntukan. Sebab itu saya mengembalikan dan mendudukkan kantor bupati ke posisi yang sebenarnya, sesuai dokumen yang dikirim,” tandas Sumendap.
Selanjutnya sebagai Bupati Mitra, bagian dari representasi rakyat Mitra mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga Jenderal (Purn) Johny Lumintang yang telah sukarela menghibahkan tanah untuk kantor bupati.
“Jalan dari Lowu ke arah kantor bupati diabadikan dengan nama Lumintang, sebagai penghargaan kepada ayah Bapak Jenderal Lumintang yang merupakan guru yang luar biasa. Itu telah diabadikan sejak tahun 2019,” tuturnya.
Adapun pembangunan kantor bupati baru tersebut yang menelan biaya sekitar Rp 18.315.564.209 baru rampung sekitar 50 persen karena ada tiga tahap pembangunan yang akan dilakukan.
“Gedung utama kantor bupati sudah 100 persen dan masih ada dua sayap yang harus dibangun. Tahun kemarin sudah dianggarkan untuk pembangunan sayap kiri, namun sudah direfocusing. Mudah-mudahan tahun depan tidak ada refocusing,” tutup Bupati JS. (J.S)