MINAHASA – Masyarakat petani yang berada di Kabupaten Minahasa mengalami kelangkaan pupuk. Hal ini dapat berdampak terjadinya krisis pangan di Minahasa.
Dari informasi yang di dapat oleh media ini, keluhan para petani di minahasa secara merata, mengeluhkan kurangnya pasokan pupuk sehingga mengakibatkan terjadinya gagal panen serta berdampak terjadinya kerugian dalam pengelolahan ladang pertanian. Begitu juga dengan beberapa kelompok usaha peternak babi.
Keluhan ini juga datang dari para peternak babi oleh karena sulitnya mendapat jagung sesuai dengan jumlah yang di butuhkan sesuai jumlah ternak. Kalaupun ada di toko pakan ternak harganya sudah tentu tidak normal alias mahal. Sehingga berdampak terjadinya kenaikan harga daging babi di pasaran.
Usut punya usut kenaikan harga tersebut, baik harga jagung dan daging babi diakibatkan terjadi kelangkaan pupuk di kalangan petani dan peternak sehingga berkurangnya hasil panen yang memadai. Jika harga terus di atas sudah tentu ini akan berpengaruh kepada segenap masyarakat konsumen.
Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) DPC Minahasa, Denny Rumimper, angkat bicara mengenai kelangkaan pupuk tersebut. Rumimper sangat mengharapkan agar kelangkaan pupuk tersebut dapat di atasi oleh pemerintah secara arif dan bijaksana. Karena sudah tentu kelangkaan tersebut akan membawa dampak harga kebutuhan yang tidak stabil di tengah masyarakat, ujarnya.
Rumimper perpendapat bahwa akan sia-sia jika banyaknya bibit yang di salurkan kepada poktan, jika tidak di imbangi dengan kebutuhan pupuk. Disatu sisi adalah program pemerintah di mana masyarakat demi untuk meningkatkan ketahanan pangan, harus menggunakan lahan tidur untuk di jadikan lahan pertanian. Namun disatu sisi, pasokan pupuk sangat tidak memadai untuk mengelolah ladang pertanian. Ini sangat tidak berimbang.
Mungkin lebih baik pemerintah memberikan bantuan pupuk ketimbang bantuan bibit kepada petani. Karena faktor penentu adalah pasokan pupuk agar bibit yang di berikan dapat ditanam dan akan memberikan janji hasil yang jelas. Tutur Rumimper.
(Farly Bujung)