TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Kawasan Kabupaten Kepulauan Sangihe masih saja terperangkap musim kemarau yang berkepanjangan. Bahkan saat ini ancaman kekeringan di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga tersebut semakin serius, karena untuk persersiaan air bersih dari sejumlah sumber mata air dan sungai sudah mulai mengkhawatirkan.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sangihe, Novilius Tampi tak menepis ketika hal ini dikonfirmasi kepadanya baru-baru ini. Bahkan ditegaskan, beberapa tempat yang selama ini menjadi sumber air bersih di kawasan kota Tahuna dan sekitarnya, seperti sungai Eneratu, Tarea, Malebur serta sungai Angges debet airnya sudah mencapai titik nol.
Karena beberapa sumber air mengalami kekeringan, pihaknya kata Tampi harus pandai-pandai pengendalikan pendistribusian, dan terpaksa harus mengambil kebijakkan dengan hanya mengoperasikan mesin pompa sampai pada pukul 11.00 pagi dan melanjutkannya kembali pada sore hingga malam hari.
”Untuk distribusi air melalui instalasi pipa dalam kota Tahuna terpaksa kami perketat. Ini kami lakukan karena takut stok air tak akan cukup hingga malam hari jika tak dikontrol,”ujarnya.
Dikatakan pula, saat ini pihaknya setiap hari rutin menurunkan 2 unit mobil tangki guna melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih.
”Memang ada beberapa tempat yang cukup parah, seperti Kelurahan Batulewehe, Enempahembang dan Lesa yang setiap hari kami layani sampai 10 tangki mobil. Yang pasti kami tetap akan melayani ketika ada warga yang membutuhkan air besih, termasuk kami meminta masyarakat dapat menyediakan tong-tong air untuk diisi mobil tangki yang lewat,”kata Tampi.(fb)