Minahasa – Sarana prasarana dalam lingkungan pendidikan adalah salah satu faktor untuk meningkatkan mutu dan kwalitas jalannya proses belajar dan mengajar. Guru dan murid sudah tentu menyatu dengan lingkungan pendidikan dimana berlangsungnya proses belajar dan mengajar.
Kepala sekolah SMAN 2 Langowan, Drs.Novie Paendong, Sangat memperhatikan serta peduli dengan keberadaan infrastruktur. Semenjak di tugaskan menjadi kepala sekolah SMAN 2 Langowan, yang terlintas dalam benaknya adalah melakukan pembenahan Infrasruktur.
Dalam keterangannya pada hari Senin 16 Januari kemarin, ia menjelaskan langkah awal adalah mengajukan usulan usulan mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat pusat. Alhasil apa yang di niatkan itu membuahkan hasil turunnya anggaran guna merehab bangunan sekolah yang sudah dalam kondisi rusak dan nampak kumuh.
Satu demi satu upaya untuk menjadikan sekolah yang indah dan rasah nyamanpun terwujud. Mulai dari beberapa ruang belajar mengajar, kantor sekolah, jamban sekolah, bahkan halaman dan pagar sekolah, kini menjadi indah dan memberi dampak kenyamanan bagi siswa dan guru dalam kelangsungan proses belajar mengajar.
Pemerintah di lokasi sekolah itupun merasa berterima kasih kepada kepsek Novie Paendong. Karena cukup lama infrastruktur pendidikan di desa Taraitak Kecamatan Langoan Utara Kabupaten Minahasa itu dalam kondisi yang tidak nyaman atau tampak kumuh.
Kini akses jalan menuju sekolah itupun sudah dilapisi dengan aspal beton, yang tadinya dilapisi dengan tanah liat. Halaman sekolahpun kini telah dipasang pafing blok, sehingga tidak ada genangan air yang mengakibatkan terjadinya becek di sekolah itu.
Novie Pandeng, kini sudah berjalan kurang lebih tiga tahun memimpin SMAN 2 Langoan, bukan hanya melakukan pembenahan infrastruktur, tetapi pembinaan mental bagi adik adik siswa di sekolah itu juga diperhatikan.
Kalau awalnya saya masuk di sekolah itu, saya mendapat informasi bahwa murid murid di sekolah tersebut condong meninggalkan sekolah di waktu jam belajar mengajar berlangsung,.
Namun Semenjak saya masuk di sekolah itu, ketidakdisiplinan adik adik siswa mulai di berantas. Awalnya memang ada gejolak dari siswa siswa saat itu yang sudah terbiasa tidak tertib. Kini semua sudah dapat berjalan sesuai dengan ketentuan.
Prinsipnya adalah pengabdian harus bertolak dalam hati nurani dan tanggung jawab. Jika itu berjalan sepadan, sudah tentu membuahkan hasil yang baik. Kalau bukan di mulai saat ini, kapan lagi. Karena tak ada kata terlambat dalam merubah apa yang tidak baik jadi baik. Tutup Paendong.
( Farly Bujung )