Manado – Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PDI Perjuangan Vanda Sarundajang melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI, yang bertempat di SMK Kristen Getsemany Manado, Senin (01/05-2023).
Pada sambutan mengawali sosialosasi Vanda Sarundajang yang akrab di sapa VaSung menyampaikan agar para pelajar dan guru yang hadir agar dapat mengikuti paparan Sosialisasi ini dengan baik, sehingga dapat memahami dan melaksanakan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Empat pilar merupakan tiang penyangga dalam menjalani kehidupan bernegara kita, sehingga saya tekankan kepada siswa-siswi agar mengikuti sosialisasi ini dengan baik”, tutur VaSung.
Dalam Sosialisasi hadir mendampingi Vanda Sarundajang, Kepala Sekolah Drs. Freddy Wurangian dan Pengurus DPD Taruna Merah Putih Sulawesi Utara, Torry Kojongian Sekretaris dan Meppy Manuhutu Wakil Ketua.
Kesempatan tersebut VaSung menjabarkan akan pentingnya Pancasila sebagai Dasar Negara, UU Negara RI adalah Payung Hukum mengatur tatanan hukum Negara kita, NKRI sebagai Bentuk Negara serta Bhineka Tunggal Ika yang menyatukan perbedaan, suku, budaya, bahasa menjadi bangsa yang besar.
Pada lanjutan Sosialisasi VaSung menjelaskan akan Pelajar Harus Menjadi Pelopor Menjaga NKRI Dari Ancaman Paham Radikal Yang Sengaja Memecah Belah Bangsa Dengan Intoleransi tentunya dan memahami Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil.
Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.
Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan karena apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada.
Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, perlu melibatkan orang lain beserta perannya dari dimensi Gotong Royong dan Berkebinekaan Global, serta mempertimbangkan kemampuan diri dalam solusi yang dihasilkan dalam dimensi Mandiri. ” Ujar VaSung menjabarkan.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di akhiri dengan interaksi langsung tanya jawab, pemberian Sertifikat Penghargaan, Paket buku 4 Pilar dan foto bersama.