Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minsel Drs.Nofriet Ransulangi
AMURANG,Suarasulutnews.co.id-Kepala Satuan Polisi Pamong Praja(Kasat-Satpolpp) Drs.Nofriet Ransulangi,marah, karena institusi yang dipimpinnya disebut PKI oleh Kaur Pemerintahan Desa Tenga kecamatan Tenga.
Hal ini dikatakan Nofriet, karena saat anggota Polpp sedang menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi(Tupoksi) di Pasar Tenga, karena ada permintaan dari Dinas Pasar untuk melakukan penertiban.
‘’Memang kami diberikan tugas oleh dinas pasar untuk menertibkan pedagang yang ada di pasar Tenga.Itupun saya menugaskan kepada anggota Polpp,”kata yang sering disapa Daddi.
Apa yang dilakukan Kaur pemerintahan dalam hal ini Arie alias AK, dirinya tidak setuju, jika yang dikatakan institusinya di katakana PKI.
‘’Saya sudah buat laporan di Polres Minsel.Karena ini institusi,maka harus juga melalaui hukum,”tegasnya.
Hukum Tua Desa Tenga Wempy Tumbelaka saat dikonfirmasi lewat selular,dirinya mengatakan, memang saat dilakukannya penertiban dipasar Tenga bertepatan Hari Kesaktian Pancasila.
‘’Saat itu memang ada penertiban pasar dari Polpp,bertepatan juga hari kesaktian pancasila, atau tepatnya 30 September.Tetapi sepertinya si Arie tidak mengatakan Polpp itu PKI,”kata Tumbelaka.(alon)
