BITUNG,Suarasulutnews.co.id– Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan ketahanan Pangan Kota Bitung, Ir Alex Wattimena mengingatkan kepada warga agar berhati-hati dalam membeli sayur-sayuran di yang dijual di pasar-pasar tradisional dan swalayan bahkan yang dijual melalui kendaraan roda dua maupunroda empat.
Pasalnya, dari berbagai jenis sayur yang diambil sampelnya dan diperiksa seperti kangkung, petsai, kol, daun kemangi, seledri, bayam dan tomat, ternyata cukup banyak mengandung pestisida.
Hal tersebut diungkapkan Kadis Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Bitung Ir Alex Watimena dan Kabid Ketahanan Pangan Ir Hedy Tanod kepada wartawan, Sabtu (3/10) di Pameran Kayuwatu Manado.
Watimena menjelaskan, sayur dan buah yang mengandung pestisida disinyalir sangat mudah dijumpai oleh masyarakat di pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan.
“Bahan pangan yang mengandung sisa pestisida bisa terlihat secara kasat mata, mulai dari tekstur fisiknya, yakni tampak lebih mengkilat, licin, menarik dan tidak buruk karena bahan pangan, seperti sayur dan buah jika sudah disemprot pestisida tidak akan berulat yang berasal dari lalat,”jelasnya.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan sayur dan buah organik yang biasanya lebih cepat membusuk ataupun layu, jika sudah dipetik dari batangnya dalam jangka waktu hitungan hari atau jam.
“Sedikitnya ada empat efek, yakni efek karsinogen (bisa menimbulkan kanker), hormone disruptor (mengganggu sistem hormonal), neurotoxin (memengaruhi sistem saraf), dan mengganggu pertumbuhan serta fungsi reproduksi,” jelas Tanod.
Sedangkan gejala mengkonsumsi bahan makanan pestisida berupa kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, berkeringat banyak, mual, mencret, gemetar bahkan pingsan.
Menurutnya, sayur atau buah seperti ini biar dimasak atau dicuci tidak akan hilang dan berbahaya terutama bagi ibu-ibu hamil dan menyusui.
“Kami temukan tomat asal Kabupaten Minahasa beredar di kota Bitung mengandung pestisida diambang batas sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia,” ungkap Tanod.
Untuk sementara, lanjut Tanod, pihaknya sedang meneliti jenis sayuran dan buah. “yang pasti masyarakat harus berhati-hati berbelanja di pasar,” pungkasnya. (estefanus)