Warga Sumatera Barat baru-baru ini digegerkan dengan penggunaan ornamen segi enam di salah satu dinding Masjid Raya Sumatera Barat, yang diduga lebih menyerupai simbol Bintang Yahudi.
Menyikapi hal ini, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membantah ada unsur Yahudi dalam ornamen segi enam di Masjid Raya Sumbar.
“Tidak ada, itu hanya pendapat orang berdasarkan asumsi sendiri,” kata Irwanto kepada Antara di Padang, Jumat (29/5).
Dia menyatakan, desain masjid itu pada 2009 dibahas bersama sejumlah tokoh masyarakat di antaranya Ketua MUI Syamsul Bachri dan Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Datuk Rajo Penghulu.
“Beliau berdua menjelaskan tidak ada persoalan dalam desain Masjid Raya Sumbar karena setiap lambang ada falsafahnya,” kata dia.
Terpisah, Syamsul Bachri Khatip usai tablig akbar di Masjid Raya Sumbar mengatakan, desain ornamen tersebut adalah rukun iman. Segi enam itu menjadi dasar bagi segi tiga yang mengitari sebagai lambang tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin (ulama, ninik mamak, cadiak pandai).
Dia melanjutkan, rukun iman (segi enam) tersebut menjadi dasar dan ruh mewarnai adat budaya Minang.
Sementara Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti Dt Rajo Pangulu mengatakan, selain lambang itu, juga ada segi empat yang melambangkan Tahu Di Nan Ampek. Kemudian ada pula gambar rea atau tempat Alquran sebagai lambang majelis ilmu.