Boltim, Suarasulutnews.co.id – Kemarau panjang yang masih terus berlanjut di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mulai berpengaruh pada hasil produksi lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Boltim, Ramlah Mokodompis menerangkan, meski belum ada lahan yang gagal panen akibat musim kemarau berkepanjangan ini, namun harus di akui bahwa hasil produksi tani, mengalami penurunan.
“Memang saat ini belum diketahui pasti berapa persen penurunan produksinya. Yang jelas, pada posisi sekarang jika kemarau ini terus berlanjut, tak menutup kemungkinan produksi pertanian di Boltim akan mengalami penurunan. Sebab akan terbatas petani yang melakukan penanaman,” terang Mokodompis.
Disinggung soal pembuatan Jaringan Air Tanah (JIAT) atau irigasi untuk wilayah – wilayah yang masuk pada kategori rawan kekeringan dirinya mengungkapkan bahwa, hal itu untuk saat ini belum ada. Sebab irigasi yang disediakan dianggap cukup.
“Irigasi yang dibangun waktu lalu itu di motongkad kan sudah seratus persen. Jadi untuk antisipasi berikut, kita akan himbau kepada petani kalu bisa lakukan penanaman serentak agar air bisa dibagi secara merata,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, luas lahan sawah di Boltim sesuai data dari Distanak yakni 1567 Ha. Sedangkan luas lahan jagung capai 3250 Ha. Sementara untuk lahan tanaman Holtikultura sendiri seluas 6000 Ha. Dimana target hasil produksi dipatok 22.000 Ton setiap satu kali panen.(Dhyrta)