TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Minimnya tenaga guru masih saja melilit sejumlah sekolah di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bahkan untuk sekolah dasar (SD) saja masih minus sekitar 500-san guru. Hal ini dikatakan Kadis Pendidikan Nasional Pemuda Olaharga (Dikpora) Sangihe, Dra. Helmince Tatawi MPd, Kamis (26/11) kemarin.
Dijelaskan, minimnya guru tersebut, berkaitan dengan penggunaan rasio yang masih dipakai pusat, yakni 6 guru kelas, 1 guru agama serta 1 guru pendidikan jasmani (Penja) dan kepala sekolah.
”Jadi jika dibandingkan dengan jumlah lembaga sekolah di Sangihe, kita ada kekurangan 500 lebih guru jika mengikuti rasio pusat tersebut,”ungkapnya.
Selain masih kekurangan guru SD, pengajar untuk tingkat SMP juga tergolong minim, namun hanya terfokus pada keberadaan guru bidang studi tertentu, seperti PPKN dan Bahasa Indonesia.
Begitupun untuk guru SMA/SMK, kata Tatawi juga masih kekurangan, khususnya untuk guru produktif pada SMK Kelautan dan SMK Pertanian.
”SMK Pertanian kita kan sangat butuh guru sarjana pertanian, dan ini menjadi kendala, karena UNIMA tak mencetak sarjana pertanian, termasuk SMK Kelautan Perikanan kita juga masih membutuhkan guru sarjana perikanan,”ujar Tatawi yang juga menambahkan, solusi untuk mengatasi kekurangan guru, saat ini Dikpora telah merekrut sekitar 60 guru terdepan program pusat untuk ditempatkan di wilayah pulau dan terpencil.(fb)