TOMOHON,suarasulutnews.co.id–Luapan Lumpur Panas dan Gas mirip Lapindo Ancam warga Tomohon dimana kubangan yang disertai luapan lumpur panas dan gas nemberikan pemandangan mengerikan kepada warga sekitar dimana salah satu wilayah pengoperasian pengeboran sumur bor Gas Bumi PT Pertamina Geotermal Energi (PGE) Area Lahendong Tomohon yang berada di Cluster 24 yang berlokasi di perkebunan Ranomea Kelurahan Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon, pemandangan mengerikan ini cukup menyita perhatian sejumlah warga Kota Tomohon.
Dari pantauan Reporter www.suarasulutnewd.co.id dilokasi, Senin (21/12) di tiga lokasi yang terjadinya sumber pengeboran tersebut muncul lumpur mirip lumpur Lapindo luapanya semakin lama semakin besar.
Menurut informasi warga yang ditemui di lokasi, lumpur tersebut muncul sudah sejak Senin pekan lalu.
“Ini lumpur so mirip lumpur Lapindo, torang warga di so terancam. Soalnyai beberapa hari lalu, lobang lumpur masih kecil. Tapi sekarang so lebe besar apalagi dekat skali deng pemukiman penduduk cuma sekitar 200 Meter,” tutur Jufry dan Rommy warga sekitar serta juga diiyakan oleh ibu ibu yang datang menyaksikan kejadian itu.
Ironisnya, managemen PT PGE sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut terkesan mulai cuci tangan alias berkelit,dengan peryataan konyol mereka, bahwa peristiwa yang terjadi merupakan sebuah peristiwa dari manifestasi alam yang kerap terjadi di setiap daerah wilayah Vulkanologi.
Kepada sejumlah wartawan, peryataan resmi dari Kepala bagian Humas PGE, Dimas Wibisono menyatakan pihaknya akan segera mengecek Cluster 24 dengan menggunakan peralatan Rig.
“Kami akan mengecek apakah peristiwa semburan lumpur panas itu berasal dari sumber sumur bor atau tidak,” tegas Wibisono.
Lanjutnya, pihak PGE lebih cenderung akan menyelamatkan aset negara. Karena itu PGE akan melakukan kajian melalui Tim ahli internal untuk membuktikan terkait kejadian tersebut.
“Kami hanya menggunakan Tim ahli internal untuk mengkaji akan peristiwa alam itu. Kami belum akan melibatkan pihak lain,” sambung Wibisono.(Jens mor)