TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Permasalahan belum terpenuhinya Standar Operasional Prosedur (SOP) di Rumah Sakit Umum (RSU) Liunkendage Tahuna terangkat pada rapat koordinasi dan evaluasi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pekan lalu.
Dan tak tanggung-tanggung, yang merespon masalah tersebut, langsung oleh Asisten II Benny Pilat SE. Ia tergerak menanggapi SOP RS Liukendage, karena banyaknya keluhan masyarakat terkait fasilitas penunjang rumah sakit yang belum memadai, termasuk Bupati Drs. H.R. Makagansa MSi juga turut menjadi sasaran keluhan warga lantaran belum terpenuhinya SOP tersebut.
”Sebagai bawahan kami tak tega melihat pak Bupati menjadi sasaran keluhan didepan orang banyak, padahal permasalahannya hanya sederhana, yakni soal belum terpenuhinya SOP di RS Liunkendage,”tegas Pilat.
Terkait SOP yang belum terpenuhi, ia juga mengakuinya setelah langsung melakukan pengecekkan di RS Liunkendage, hingga ia berharap pihak RS mau tak mau harus segera berbenah diri, termasuk mampu menyiapkan peralatan medis vital yang belum dimiliki rumah sakit.
”Mengapa terjadi keluhan di RS Liunkendage, karena SOP belum bisa dipenuhi, dan setelah saya cek mengapa SOP belum terpenuhi, ternyata fasilitasnya yang cukup vital belum tersedia. Jadi harus menjadi komitmen kita bersama untuk meningkatkan pelayanan sehingga keluhan-keluhan serupa tak lagi terjadi,”ujar Pilat.
Sementara Direktur RSU Liunkendage, Dr. Blesing Rompis dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, tahun 2016 ini RS Liunkendage akan berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah, karena setelah menjadi BULD, diyakini berbagai permasalahan dan kendala saat ini akan dapat ditangani.(fb)