TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Pelaksanaan hajatan upacara adat Tulude yang bersamaan dilaksanakan dengan kegiatan HUT daerah mulai dikritisi berbagai kalangan di Sangihe.
Ini lantaran pelaksanaan Tulude yang sejak tahun 1932 telah ditetapkan setiap tanggal 31 Januari, sering berubah-ubah seiring dengan ketersediaan serta kesesuaian waktu para pejabat yang akan diundang.
”Setahu kami Tulude daerah harus dilaksanakan tepat tanggal 31 Januari, bersamaan dengan HUT daerah,setelah itu baru Tulude di wilayah-wilayah. Ini terbalik, justru Tulude dibeberapa wilayah yang tepat waktu dan Tulude daerah yang molor,”ungkap Warga Kelurahan Dumuhung Tahuna Timur, Jhon Samlang.
Hal senada juga ditegaskan warga Kelurahan Sotaloara II Tahuna, Siegfired Pagulimang. Ia bahkan mengkhawatirkan upacara adat Tulude bisa saja diklaim menjadi milik daerah lain yang notabene rutin melaksanakannya setiap tanggal 31 Januari.
”Justru yang kami lihat di Manado dan Bitung yang sering melaksanakan Tulude tanggal 31 Januari, meski Tulude disana dilakasanakan oleh orang Sangihe sendiri. Dan kami justru khawatir esok-esok bisa saja Tulude jadi milik daerah lain dan lebih bermakna karena pelaksanaannya sesuai dengan sejarah,”ujar Pagulimang disela-sela pelaksnaan Tulude di Kampung Kulur, Rabu 3 Peberuari lalu.
”Kami hanya berharap pemkab setempat dapat mengkaji lagi akan waktu pelaksnaan Tulude yang sering digeser, karena kami masyarakat juga merindukan adat budaya daerah benar-benar sesuai apa yang
diwariskan para pendahulu,”ujarnya lagi.(fb)
Bergeser Pelaksanaannya,Upacara Tulude Terancam Jadi Milik Daerah Lain
Related
