TAHUNA,Suarasulutnews.co.id- Modus baru penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai terkuak di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Modus baru tersebut diduga dilakukan oleh oknum tertentu dengan cara memanfaatkan Surat Layak Operasi (SLO) armada perahu penangkap ikan yang diterbitkan pihak Pengawas Sumber Daya Kelautan (PSDKP).
Hal ini dibenarkan salah satu Pengawas PSDKP Kabupaten Sangihe, Ronny Tiala dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (12/02) kemarin.
Dijelaskan, indikasi adanya penimbunan BBM itu, dapat terdeteksi ketika ada oknum tertentu yang memanfatkan SLO untuk melakukan pembelian BBM di SPBU yang telah ditentukan, disementara itu kondisi laut sedang tak bersahabat yang tak memungkinkan nelayan turun melaut.
”Terus terang kami mencurigai ada modus penimbunan BBM ketika ada pihak tertentu menggunakan SLO untuk membeli BBM disaat cuaca buruk,”ungkapnya.
Karena mencurigai pembelian BBM disaat cuaca sedang menentu, pihak PSDKP kata Tiala mulai berhati-hati menerbitkan SLO, bahkan tak akan menerbitkannya ketika kondisi laut Sangihe benar-benar buruk.
”Jadi kami tetap akan berhati-hati mengeluarkan SLO disaat cuaca buruk, karena jangan sampai SLO tersebut hanya dimanfaatkan untuk membeli BBM yang kemudian ditimbun bukan digunakan untuk keperluan melaut,”tegas Tiala.(fb)