Bupati Salihi Mokodongan dan Wakil Bupati Yanni Tuuk,Sth,MM
Bolmong,Suarasulutnews.co.id– Peluang yang di buka luas dan jaminan kemudahan yang di berikan oleh Bupati Bolaang Mongondow Hi Salihi Mokodongan dan Wakil Bupati Yanny Tuuk bagi para investor untuk menamkan modalnya di Bolmong respon positif. Buktinya, setelah empat tahun memimpin, pengusaha lokal maupun asing datang dengan akumulasi modal triliunan rupiah.
Berdasarkan data yang diperoleh, berbagai investasi diantaranya semen, waduk maupun transportasi udara berhasil mendapat perhatian dari investor. Investasi tersebut berhasil mengembangkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pastinya masyarakat yang merasakan langsung dampak masuknya investasi tersebut,” ujar Kepala Bappeda Bolmong Ramlah Mokodongan.
Diketahui, salah satu investasi terbesar yang masuk di Bolmong adalah pengelolaan semen dari PT Conch. Perusahaan dari China yang beroperasi di Desa Solog, Kecamatan Lolak enanamkan investasinya senilai Rp10 triliun. Selain itu, di kecamatan yang sama dibangun juga waduk terbesar di Sulawesi Utara (Sulut) untuk mengairi berbagai persawahan di daerah setempat.
“Proyek ini bersifat multi years atau berkelanjutan. Total dana untuk menyelesaikan pembangunan waduk sebesar Rp1,8 triliun,” ujar Ramlah.
Menurutnya selama memimpin Bolmong Pasangan dengan Jargon Bersatu ini berhasil mendatangkan investasi senilai Rp25,8 triliun.
“Ini merupakan rekor fantastis kepala daerah saat memimpin Bolmong,” terangnya.
Dikatakanya lagi, salah satu dampak positif yang dirasakan masyarakat adalah penyerapan tenaga kerja. Kata Salihi, banyak warga yang sudah mendapatkan penghasilan untuk menunjang perekonomian keluarga.
“Jika ada ketersediaan lapangan pekerjaan pastinya masyarakat akan mendapatkan kesejahteraan,” tututnya.
Semntara itu, Bupati Salihi saat di Konfirmasi mengatakan, pihak pemerintah akan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai potensi alam di Bolmong.
“Saat ini Bolmong sudah dilirik berbagai investor. Kita berharap para warga dapat membuka diri terhadap masuknya investasi di daerah,” kuncinya. (Sulhan)
